Youtube : Ini Tips Lawar dari Perintis “Bebek Tepi Sawah”

INFODENPASAR, Setiap hari raya memiliki prosesi yang berbeda-beda. Prosesi tersebut yang menjadikan hari raya lebih unik dan bermakana. Salah satunya adalah hari raya Galungan, hari raya Galungan sendiri memiliki rentetan prosesi yang dilaksanakan beberapa hari. Salah satunya adalah Penampahan Galungan.

Jero Dukuh Sumerta seorang seniman dan perintis Restoran Bebek Tepi Sawah, Ubud.

Makna Penampahan Galungan adalah perayaan terhadap kemenangan Dharma melawan Adharma yang dirayakan dengan membuat makanan. Di Bali biasa saat Penampahan Galungan beberapa keluarga akan melakukan pemotongan babi. Daging babi ini yang nantinya akan diolah menjadi beberapa hidangan yang disajikan dalam hari Penampahan Galungan.

Setiap penampahan Galungan, biasanya keluarga berkumpul bersama untuk membuat lawar. Lawar adalah salah satu makanan khas Bali yang berisi bahan-bahan yang dicincang dan diaduk bersama. Lawar yang dibuat ada bermacam-macam, ada lawar belimbing, lawar Nangka, lawar paye, lawar bebek, lawar babi dan lainnya. Setelah lawar jadi biasanya lawar itu akan dihaturkan terlebih dahulu sebelum akhirnya dimakan.

Tahapan pembuatan lawar adalah pertama mempersiapkan bahan dari lawar tersebut. Setelah itu semua bahan dicampur adukkan dengan takaran yang seimbang tidak ada yang berlebihan. Bagi Jero Dukuh Sumerta yang juga adalah seorang seniman dan pengusaha Restoran Bebek Tepi Sawah yang didatangi para turis hingga Presiden Jokowi, lawar juga merupakan seni yang berisikan keindahan, maka tradisi lawar tersebut harus dilestarikan untuk anak dan cucu.

“Di era moderen ini masyarakat Bali jangan terlena. Justru anak muda Bali harus tetap menjaga tradisi yang ada, salah satunya adalah ngelawar ini” jelas Jero Dukuh Sumerta.

Pewarta : Eka Widya Putra

  • Video Youtube By InfoDenpasar Team
  • Jangan lupa Subscribe InfoDenpasar
  • Follow IG @infodenpasar