Kader NU siap Sukseskan Pilkada serentak 2020

ilustrasi

Oleh : Muhammad Yasin )*

Indonesia sebentar lagi akan menyelenggarakan Pilkada tahun 2020. Banyak pihak mendukung hajatan demokrasi tersebut, termasuk salah satunya Ormas Islam Nahdlatul Ulama.

Pesta demokrasi setingkat daerah, Pilkada ini agaknya telah menciptakan euforia di masyarakat. Tak hanya bersiap siap menyambutnya, namun banyak pihak juga mulai memberikan dukungannya. Yakni, terkait kesuksesan pelaksanan Pilkada tersebut. Momentum pemilihan Kepala Daerah ini tentunya juga sudah dinantikan. Kader-kader baru yang diharapkan mampu meningkatkan kinerja dan kesejahteraan rakyat turut diharapkan. Mungkin tak banyak memang, namun di momentum seperti ini seringkali digunakan oleh oknum-oknum khusus demi melancarkan kepentingannya.

Apalagi, kini dunia teknologi dirasa bisa dijadikan wadah hoax untuk berinkubasi. Tindakan yang demikian ini sangatlah merugikan semua pihak. Baik negara beserta aparaturnya, juga warga masyarakat. Akibatnya, rasa tenang kemudian perlahan menghilang berganti kekhawatiran yang tak berkesudahan. Lalu siapa yang bertanggung jawab? Sayang pelakunya lari tunggang langgang!

Rakyat Indonesia agaknya lebih senang akan pemberitaan-pemberitaan viral dengan ribuan hingga jutaan “like”, daripada kebenaran yang dirasa kurang menggigit. Mereka seolah numpang pamor, biar terkenal bak artis dunia Maya. Tapi, pernahkah berpikir, korban hoax itu gimana? Apa yang bakal terjadi? Juga bagaimana hukumnya. Kendati diberlakukan UU berkaitan dengan ITE, nyatanya masih banyak yang “nantang”. Jika sudah ditangkap baru nangis-nangis minta maaf. Miris, kan? Lalu, akankah kita terus menerus menjadi agen penularan berita hoax? Berita-berita yang menyesatkan dan banyak memberikan kemudharatan terkait Pilkada 2020?

Sebelumnya, Sejumlah ormas keagamaan menginstruksikan kepada seluruh jajaran kadernya untuk menjaga Pilkada kali ini tetap damai, kondusif, serta saling menjaga satu sama lain. Menurut ketua Umum Pengurus Besar NU, KH Said Aqil Siroj menyebutkan bahwa dengan martabat, mari sukseskan agenda politik ini.

Kiai Said juga mengingatkan agar seluruh pihak membangun politik yang bersifat ideal, jujur dan adil. Maka dari itu, kepada warga negara yang mempunyai hak pilih agar tetap memakai hak pilih secara bertanggung jawab.Yakni dengan memegang prinsip bebas, jujur, adil,dan rahasia serta bermartabat.

 Dia menuturkan dalam memilih calon pemimpin daerah tentunya bisa mencakup berbagai aspek. Misalnya, kejujuran, serta kemauan guna membangun kemaslahatan bermasyarakat di wilayah masing-masing. Kiai Said juga sangat berharap, Indonesia tidak seperti Timur Tengah, karena masih terdampak perang saudara.

Maka dari itu, ia menghimbau seluruh warga negara Indonesia untuk bersama-sama menjaga ketertiban, ketenangan serta keamanan bersama, baik sebelum, sedang dan setelah pelaksanaan pilkada. Jangan ada perpecahan, intimidasi, saling menghasut dan provokasi. Namun utamakan selalu kepentingan bangsa dan negara, yaitu dengan menjunjung tinggi persatuan dan juga kesatuan. Dia juga mengutarakan ketidaksetujuannya untuk menghalalkan segala cara dengan menyebar hoax. Mereka menganggap cara ini mudah untuk dilakukan, karena pastinya minim ketahuan. Oknum-oknum “bermasalah” suka mengumbar racun agar rakyat menjadi takut, cemas hingga membuat perpecahan. 

Sudah bukan hal baru, didunia perpolitikan kita akan menemukan sejumlah kecurangan. Mereka menebar isu kemudian melambungkannya selanjutnya membiarkan berita-berita bohong meledak dan menggerus kepercayaan publik. Bagi pihak yang meluncurkan senjata semacam ini, tentu yang paling diinginkan ialah pergantian kekuasaan. Biasa lah, namanya juga jabatan. Orang masih menjabat aja sudah dikomplain biar gampang buat dijatuhkan. Apalagi momentum Pilkada baru ini? Menurut saya, detik-detik menjelang pesta demokrasi ini cukup mengerikan. Sinergitas kebangsaan turut jadi taruhan. Jika tak hati-hati siap-siap di “dor” lawan.

Padahal kini, negara sedang semrawut akibat pandemi yang belum menemui jalan akhir. Janganlah semua dibuat susah, mari berjalan sesuai koridor yang berlaku. Jadilah jujur untuk maju, dengungkan semangat-semangat membangun negeri, stop memperjualbelikan janji yang menyusahkan rakyat. Ayo sukseskan Pilkada tahun ini dengan menggunakan hak pilih, guna ikut menentukan nasib negara. Ingat, negara besar adalah jika rakyatnya kuat, kokoh dan bersatu mewujudkan persatuan dan kesatuan. No perpecahan, anti pengkhianatan, serta menjunjung nilai-nilai toleransi tinggi. Memang, manusia memiliki kelebihan juga kekurangan masing-masing. Tapi ayo, bangun negeri, melalui pilkada ini.

)* Penulis adalah warganet tinggal di Banten