Mendukung Upaya Presiden Jokowi Menangani Kasus Corona

Oleh : Angga Gumilar )*

Persebaran covid-19 atau virus corona di Indonesia telah menunjukkan masalah yang serius, dimana dalam 1 bulan saja sudah ada lebih dari 100 orang yang positif terinfeksi corona, dan sebagian sudah berhasil disembuhkan. Masyarakat pun diharapkan mendukung upaya Presiden Jokowi untuk memerangi Corona mengingat wabah penyakit ini adalah musuh bersama.

Presiden Joko Widodo mengimbau agar masyarakat tidak panik serta meningkatkan kewaspadaan agar COVID-19 bisa disetop.

Jokowi juga mengajak serta seluruh masyarakat Indonesia untuk membiasakan diri melakukan kegiatan dari rumah. Mulai dari bekerja, belajar, hingga beribadah dari rumah. Hal ini dimaksudkan agar kita tidak menjadi carrier bagi virus corona tersebut.

Dalam penanganan di daerah-daerah, Mantan Walikota Surakarta tersebut juga memerintahkan agar para kepala daerah dari gubernur hingga walikota/Bupati untuk senantiasa memonitor kondisi warga di daerahnya masing-masing demi mencegah dampak yang tidak diharapkan dari wabah COVID-19.

Secara bertahap, di beberapa daerah di Indonesia telah meliburkan aktifitas belajar mengajar mulai dari sekolah hingga kampus-kampus. Sebagian buruh juga diliburkan demi menekan angka penyebaran virus corona.

Jokowi juga menghimbau kepada masyarakat untuk menunda kegiatan-kegiatan yang melibatkan peserta yang banyak orangnya, dan meningkatkan pelayanan pengetesan infeksi COVID-19 dan pengobatan secara maksimal.

Ia juga mengungkapkan data bahwa sebanyak 94 persen lebih penderita virus corona dapat disembuhkan. Dalam video yang diunggah di youtube, Jokowi menerangkan bahwa hal pertama yang dapat dilakukan untuk pencegahan terinfeksi virus corona adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun.

Tak hanya mencuci tangan dengan sabun, Jokowi juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menyentuh mata, hidung dan mulut. Hal ini disebabkan karena telapak tangan merupakan sumber virus, sedangkan COVID-19 masuk melalui mulut, hidung dan mata.

Mantan Gubernur Jakarta tersebut juga menginstruksikan untuk memberi masker pada yang sakit agar tidak menular pada yang lain.

Ia juga menegaskan bahwa selama wabah corona ini, hal paling penting untuk dilakukan adalah social distancing atau menjaga jarak antar satu dengan yang lain. Karena diketahui bahwa corona dapat menular dari jarak kurang dari 1 meter dari penderita.

Sehingga apabila tidak terdapat kepentingan yang teramat sangat, masyarakat Indonesia dihimbau untuk tetap tinggal dirumah, dan tidak bepergian menuju keramaian.

Social distance tersebut bisa dimaknai sebagai sebagai upaya untuk mencegah orang sakit melakukan kontak dalam jarak dekat dengan orang lain untuk mengurangi peluang penularan virus.

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat meminta agar semua pihak melakukan social distance atau membatasi diri untuk bersosialisasi guna mencegah penularan virus corona atau Covid-19.

Kegiatan social distance ini merupakan strategi pemerintah dalam mencegah atau memperlambat penyebaran virus. Istilah tersebut juga bisa dimaknai sebagai upaya karantina diri.

Social distance yang dilakukan dengan baik oleh masyarakat tentu akan membendung penyebaran COVID-19. Kebijakan tersebut juga mendapatkan dukungan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Daeng M Faqih selaku ketua umum PB IDI mengatakan, bahwa pihaknya mendukung sekali apa yang diserukan pemerintah tentang social distancing.

Himbauan atas instruksi dari Presiden tersebut lantas diteruskan ke pimpinan daerah, di Jawa Barat, Ridwan Kamil telah menetapkan bahwa Jawa Barat berstatus siaga satu, kemudian membangun Pusat Informasi dan Koordinasi Covid 19 Jawa Barat yang bisa diakses oleh warga.

Jawa Barat juga memiliki inisiatif untuk melakukan tes proaktif atau pemeriksaan sampel sendiri yang selama ini dipusatkan di laboratorium Balitbangkes Jakarta.

Tes proaktif ini bertujuan untuk memeriksa sampel dari orang-orang yang rentan akan paparan virus corona, seperti Perawat, Dokter serta tenaga medis yang menangani pasien positif Covid-19. Untuk melaksanakan tes proaktif tersebut, Ridwan Kamil mengaku telah berkoordinasi dengan pusat.

Sampel tersebut nantinya akan diperiksa di laboratorium kesehatan Jawa Barat, Bekerja sama dengan  laboratorium mikrobiologi dan parasitologi Fakultas Kedokteran Unpad dan Pusat Penelitian Nanoscience dan Nanoteknologi ITB dengan standar WHO Biosafety level 2.

Dengan adanya wabah ini, tentu sudah sewajarnya kita menerapkan pola hidup sehat dan mengikuti apa yang sudah di instruksikan oleh pemerintah seperti, belajar, bekerja dan beribadah dirumah. Hal tersebut haruslah diikuti demi keselamatan masyarakat Indonesia secara umum.

)* Penulis adalah kontributor Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia (LSISI)