I Putu Sugiartha Meninggal Karena Covid-19 di Amerika Serikat

I Putu Sugiartha, foto dari tampilan layar Facebook.

INFODENPASAR.ID, Jakarta – Sebanyak sembilan warga negara Indonesia (WNI) meninggal dunia di Amerika Serikat karena infeksi virus corona atau COVID-19.

“Jumlah terbesar WNI yang meninggal dunia karena COVID-19 memang di AS,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha saat menyampaikan keterangan pers secara virtual dari Jakarta, Rabu (22/4/2020).

Dari total jumlah korban meninggal dunia, delapan orang di antaranya di negara bagian New York, sedangkan seorang lainnya merupakan anak buah kapal Oasis of the Seas yang berlabuh di Miami, negara bagian Florida.

WNI yang diketahui bernama I Putu Sugiartha, menurut laporan Miami Herald, meninggal dunia pada Senin (20/4) setelah menjalani perawatan kesehatan.

“Almarhum sudah menjalani proses perawatan di sebuah rumah sakit yang ada di Florida, namun tidak tertolong,” kata Judha.

Sementara itu penelusuran INFODENPASAR.ID di Bali, menemukan data bahwa Sugiartha berasal dari Banjar Puseh Pengalasan, Sading, Badung. Memiliki istri bernama Gusti Ayu Pramesti, dan dikarunia satu orang putra dan satu orang putri yang masih kecil.


Hingga 22 April 2020, tercatat 38 WNI positif terinfeksi COVID-19 di AS dengan dua orang sembuh, 27 orang dalam kondisi stabil, serta sembilan meninggal dunia.

Berdasarkan catatan Kemlu RI, AS menempati posisi pertama sebagai negara dengan positif COVID-19 terbanyak di dunia dengan 751.273 kasus sejauh ini.

Wabup Badung Minta Masyarakat Gerak Bersama

INFODENPASAR.ID, Badung  – Wakil Bupati Badung, Bali, sekaligus Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Badung, I Ketut Suiasa, meminta masyarakat untuk bergerak bersama-sama secara gotong royong dalam berbagai upaya pencegahan COVID-19 atau virus corona demi keamanan warga Badung

“Kami juga berharap seluruh Satgas Gotong Royong yang menjaga wilayah desa di Badung untuk tegas kepada setiap pendatang yang memasuki wilayahnya,” ujar Wabup Suiasa, di Mangupura, Selasa.

Ia mengatakan, pos pantau yang ada di masing-masing desa adalah salah satu kunci pencegahan penyebaran COVID-19. Nantinya, apabila ada warga yang datang dari luar daerah Badung, maka mereka wajib melapor dan didata petugas di Posko Gugus Tugas yang ada.

Selanjutnya, warga yang masuk Badung tersebut diwajibkan untuk melakukan karantina atau isolasi diri secara mandiri dengan dipantau oleh tenaga medis dari Puskesmas terdekat.

“Kami harap keikhlasan anggota Satgas akan tanggung jawab kemanusiaan ini tetap tinggi demi keselamatan seluruh masyarakat. Walau demikian, para petugas satgas saya harapkan juga menjaga kondisi dan kesehatan masing-masing,” kata Wabup Suiasa.

Selain itu, Wabup I Ketut Suiasa juga mengajak masyarakat untuk mengatur ‘nafas’ dengan baik karena wabah COVID-19 ini tidak bisa diprediksi.

“Sebagaimana diketahui bahaya COVID-19 tidak bisa kami prediksi sampai kapan. Untuk itu semua harus pintar-pintar memakai dana,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, dana desa dengan dana desa adat diharapkan dapat disinkronkan dan dikoordinasikan agar jangan sampai antara desa dengan desa adat ada penganggaran yang double atau ganda.

“Saya ingatkan kelola dana sesuai aturan, selain itu sebisa mungkin efesiensi bisa dilakukan,” ungkap Wabup Suiasa

Untuk memantau kesiapsiagaan petugas Satgas Posko Gotong Royong Pencegahan COVID-19 di Kabupaten Badung, dirinya juga terus memantau sejumlah posko yang berada di berbagai wilayah Badung seperti di wilayah Kecamatan Mengwi, Abiansemal dan Kuta Utara.


Pewarta : Naufal Fikri Yusuf
Editor : Triono Subagyo


Pewarta : Yashinta Difa Pramudyani
Kantor Berita ANTARA