Garmen di Denpasar Produksi APD Dengan Penjualan Meningkat 100 Persen

lustrasi - Proses produksi alat pelindung diri (APD). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

INFODENPASAR.ID, Denpasar – Salah satu pemilik garmen di wilayah Denpasar, Bali, Luh Made Diah Ganaki Pusparani mengatakan pada masa pandemi penjualan alat pelindung diri (APD) baik dari baju medis, masker dan kebutuhan medis lainnya, meningkat hingga 100 persen.

“Sebelumnya kita menjual segala jenis seragam, seperti polo, kaos baju, kemeja, jaket, perlengkapan wisuda. Namun, karena pandemi, kebutuhan APD dan baju-baju medis meningkat, jadi kita memproduksinya,”jelas Diah Ganaki, saat dikonfirmasi di Denpasar, Selasa (26/05/2020).

Ia mengatakan bahwa dengan proses pengerjaan dibutuhkan waktu satu sampai tiga hari dengan jumlah pekerja diantaranya untuk dalam ruangan ada 18 orang, dan di bagian luar ada 12 orang. Pengiriman APD dilakukan tidak hanya di rumah sakit wilayah Bali, melainkan sampai di Sumatera dan Papua. Selain itu, jumlah sudah memproduksi hingga saat ini sebanyak 47.000 masker kain dan APD pengirimannya minimal 100 pcs.

Dengan sistem kerja yang menerapkan standar kesehatan penggunaan masker juga sesuai dengan aturan pemerintah jam operasional dari 10.00-21.00 wita. Kemudian, sebelum pulang mandi di tempat kerja, pengecekan suhu sebelum bekerja dan penggunaan hand sanitizer serta rutin cuci tangan setelah melakukan aktivitas-aktivitas tertentu.

“Sempat alami kerugian, karena target market di awal adalah hotel , jadi beberapa hotel mangkrak dan tidak bisa membayar piutang seragam,”katanya.

Sementara itu, terkait dengan baju medis yang diproduksi adalah baju medis yang tidak steril sehingga tidak memerlukan uji medical standar dan hanya cukup untuk standar pemakaian pribadi.

Diah Ganaki mengatakan bahwa proses memproduksi baju medis ini dilakukan sejak bulan Februari 2020. Pihaknya berharap agar situasi segera kembali, perekonomian kembali normal dan tidak ada lagi pengangguran.


Oleh : Ayu Khania Pranishita
Editor : Budi Santoso

Kantor Berita ANTARA