Ketika Si Kecil Sedang Sesak Nafas, Terhambat Menyeberang dari Nusa Penida, Bupati Suwirta Turun Tangan

Upaya evakuasi si kecil dari speedboat di Kusamba (foto laman facebook I Nyoman Suwirta, Bupati Klungkung).

INFODENPASAR.ID, Klungkung – Sebuah tulisan dari sebuah peristiwa terhambatnya seorang anak kecil yang sedang sesak nafas dari Nusa Penida, merapat di Dermaga Padangbai Karangasem, ditulis oleh seorang paman. Judulnya, “Tragedi Hilangnya Emphati dan Rasa Pri Kemanusian” dimuat dalam timelime facebook oleh akun “ Wayan Yadnya ” Jumat (17/4/2020).

Begini awal tulisannya:

Krisis pandemic global Covid-19 memberikan pelajaran sekaligus tamparan kepada kita bahwa disamping hilangnya sumber pendapatan atau ekonomi, ada beberapa pihak atau msayarakat apakah mungkin karena keterbatasan informasi telah hilang rasa emphatic dan  pri kemanusiaan.

Kami mengalami situasi yang sangat menyedihkan. Keponakan kami yang tinggal di Pulau Nusa Penida siang ini mengalami panas badan yg tinggi dan harus offname di RS Gema Shanti Nusa Penida. Dari hasil test lab tidak mengalami gejala DB serta hasil rapid test juga negative. Akan tetapi karena suhu tidak turun2 maka ponakan kami harus di rujuk ke RSUD Klungkung.

Ditengah situasi pandemic ini protocol dan petugas kesehatan seperti biasa mengenakan APD lengkap. Selanjutnya proses memindahkan pasien dari Nusa Penida harus melalui speedboat. Karena sudah sore dan pelabuhan di Kusamba tutup, maka speedboat diarahkan ke Padang Bay. Kira2 beberapa ratus meter sebelum boat bersandar, Nampak kerumunan warga sekitar berkumpul dan seperti bisa ditebak akhirnya speedboat ditahan tidak diperbolehkan bersandar.

Ambulance dari RSUD Klungkung beserta petugas kesehatan sudah siap dengan APD lengkap menunggu di dermaga terhadang oleh warga tidak diperbolehkan menerima pasien. Hampir satu jam lebih speed boat terombang ambing ditepian sambil menunggu negosiasi pihak RSUD Klungkung dengan warga, namung sayang sekali keponakan kami tetap tidak diperbolehkan bersandar di Pelabuhan Padang Bay.

Waktu sudah menunjukan pukul 6 sore, akhirnya pihak keluarga meminta bantuan Pak Bupati Klungkung dan jajarannya, Dandim beserta jajarannya, Kapolres beserta jajarannya untuk bernegosiasi dengan warga di pelabuhan Padang Bay, namun tetap tidak berhasil mebujuk warga. Akhirnya alternative terakhir Speed boat harus bersandar di pelabuhan kusamba meskipun dengan resiko cuaca dan gelombang besar karena sudah sore. Berkat bantuan semua pihak tersebut diatas berhasil membujuk warga Banjar Bias untuk memperbolehkan speed boatnya bersandar. Astungkare berkat kerja sama warga Banjar Bias, ponakan kami dipersilahkan dan dibantu proses evakuasinya.

Untuk itu kami atas nama semua keluarga mengucapkan terima kasih yg sebesar besarnya kepada Pak Bupati Klungkung, Dandim, Kapolres Klungkung beserta semua jajarannya atas bantuannya. Kami juga sangat berterima kasih kepada warga Banjar Bias dan pihak boat Sekarjaya. Semoga selalu diberkati kesehatan dan semoga kita semua berhasil melalui krisis pandemic global ini bersama sama.

Cc;

Nyoman Suwirta SUARA KLUNGKUNG info SEPUTAR KLUNGKUNG Nusa Penida Community Forum

Wayan Junianti Kadek Agustina Ayu Putu Dhrma Putri.

Wayan Junianti sang Ibu dalam halaman komentar kakaknya Wayan Yadnya menuliskan komentar :Wayan Junianti Terimakasi untuk segala dukungannya,tiang rasa wajar kakak tiang Wayan Yadnya merasa kecewa dan marah tiang yg didalam boat dg kondisi anak yg panas tinggi ditelpon berkali2 tapi belum nyampe RS,dan anak saya diboat sakit kepala sempat muntah juga 3x dalam boat dengan kondisi boat mengapung dihantam ombak,petugas kami sudah berusaha menjelaskan hadil rapid tes yg negatif tetap ditolak,dan saan kami mengapung nunggu kepastian dari kusambe dimanakah hati nurani mereka.seorang ibu dengan anak berumur 4 th menahan pusing dan muntah

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta berbincang dengan jajaran pemerintahan daerah Klungkung usai menarik speedboat yang didaratkan darurat di pantai Kusamba, Jumat (17/4/2020).

Untuk kejadian ini, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta dalam akun fanpage facebook

I Nyoman Suwirta menuliskan di laman facebooknya:

Akhir menjelang malam boat SEKARJAYA yg mengangkut pasien dengan gejala sesak nafas..bisa nyandar dengan selamat di PELABUHAN BANJAR BIAS DESA KUSAMBA….Boat nyandar tanpa ponton karena ombak sangat tenang….hebatnya Camat
Perbekel, pecalang ,warga dan prejuru setempat….TNI dan Polri dan Tim covid 19 ikut gotong royong narik tali boat.
Disana TIANG LIHAT SEMANGAT MENYAME BRAYE, ASAH,ASIH,ASUH yg sesungguhnya.
Suksma semeton titiang RING BANJAR BIAS,DESA KUSAMBA.
Suksma sareng sami.
##badaipastiberlalu
Salam Gema Santi

Pada kesempatan di media sosial muncul juga klarifikasi dari Bendesa Adat Padangbai, I KOMANG NURIADA

Begini tulisannya:

WARGA PADANGBAI TIDAK MENOLAK PASIEN 

 Kepada Sameton Nusa Penida sane wangiang tityang,

Izinkan tityang menyampaikan kronologi sekaligus klarifikasi berita “Penolakan Penurunan Pasien dari Nusa Penida di Padangbai” yg viral di medsos, sebagai berikut.

1. Sekitar pukul 17.30 Wita tiba2 ada boat cepat langsung merapat di Dermaga Rakyat Padangbai tanpa ada komunikasi ataupun kordinasi terlebih dahulu dng pihak KSOP Padangbai.

2. Saat itu ada warga yg kebetulan melihat boat tsb sandar. Warga langsung menanyakan kpd crew boat tentang kedatangannya karena semua crew boat menggunakan APD lengkap penanganan Covid 19.

3. Setelah dijelaskan bahwa boat membawa pasien dr Nusa Penida, kemudian berselang beberapa menit datang sebuah ambulance dan paramedis yg juga menggunakan APD lengkap. Karena itu  warga Padangbai menanyakan kpd sopir ambulan, “Pak, kenapa pasien tidak diturunkan di Kusamba, kan lebih dekat dng RS Klungkung?”

Dijawab, “Kemungkinan di Kusamba ditolak.” 

4. Mendengar jawaban demikiab, sontak saat itu warga jadi khawatir dan meminta agar pasien jangan dulu diturunkan karena perlu standar prosedur kesehatan.

5. Warga Padangbai lantas segera menghubungi Ketua Satgas Gotong Royong Covid 19 Padangbai. Setelah Ketua Satgas datang dan berkomunikasi, boat diminta agar mengapung dulu sementara, karena kondisi saat itu warga merasa resah.

6. Ketua Satgas segera berkordinasi dng pihak KSOP dan Kesehatan Pelabuhan agar bs dibantu untuk penanganan pasien trsb sesuai protokol penanganan pasien terduga Covid 19.

7. Kurang lbh 20 mnt, setelah sepakat boat tersebut maunya disandarkan ke Pelabuhan Ferry agar dpt tertangani langsung dng peralatan/protokoler yg telah lengkap yg ada di Kesehatan Pelabuhan Padangbai, tetapi ternyata boat tersebut sudah langsung balik arah dan pergi meninggalkan Pelabuhan Padangbai.

8. Kami dr Desa Padangbai TIDAK PERNAH MENOLAK pasien trsb diturunkan untuk segera mendapat pertolongan, akan tetapi dng situasi dan kondisi saat ini dan tidak adanya informasi serta kordinasi kedatangan pasien trsb, maka terjadilah penundaan penurunan pasien tersebut. Kami selaku Bandesa dan Satgas Pencegahan Covid 19 Padangbai mohon maaf apabila terjadi hal yg tdk berkenan kpd warga Nusa Penida, khususnya keluarga pasien.

Semoga ke depan hal seperti ini bs dikomunikasikan dan dikordinasikan terlebih dahulu shg kami bs membantu dan mempersiapkan penanganan secara cepat dan tepat.

Padangbai, 17 April 2020

Salam hormat kami,

Bendesa Adat Padangbai,

I KOMANG NURIADA

Bersama Satgas Gotong Royong Pencegahan Covid 19

Desa Adat Padangbai.

Suksma 🙏🙏🙏

Sampai berita ini diturunkan, si kecil sudah mendapat perawatan di RSU Klungkung dan dinyatakan Rapid Testnya negatif.

Penelusuruan Tim INFODENPASAR.ID

1 COMMENT

Comments are closed.