UGD RS Puri Raharja Tutup Sementara, Disebabkan 7 Nakesnya Positif COVID-19

UGD RSU Puri Raharja, Denpasar, Bali. (ANTARA/Ayu Khania Pranisitha/2020)

INFODENPASAR.ID, Denpasar – Layanan Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum, Puri Raharja ditutup sementara hingga 5 Juli 2020 karena ada tujuh tenaga kesehatan (nakes) rumah sakit milik Yayasan Korpri Provinsi Bali ini positif COVID-19.

“Yang terpapar ada tujuh orang tenaga medis, dari tujuh orang tersebut empat orang diantaranya dirawat di RS, dua orang di tempat karantina dan satu orang di hotel. Kondisi semuanya stabil dan sampai saat ini masih menunggu hasil swab,” kata Manager marketing RSU Puri Raharja, I Gusti Nyoman Tongki Adiyono, di RSU Puri Raharja Denpasar, Rabu (1/7/2020).

Ia mengatakan empat orang tenaga kesehatan yang positif COVID-19, dirawat di tiga rumah sakit rujukan diantaranya di RS PTN Universitas Udayana, RS Bali Mandara dan RSUP Sanglah, Denpasar.

Penutupan sementara layanan UGD di RSU Puri Raharja, dilakukan karena tenaga kesehatan yang terdiri dari tiga dokter dan empat perawat terpapar virus corona. Sehingga untuk menekan penyebarannya UGD ditutup untuk menjaga keamanan tenaga kesehatan lainnya dan masyarakat serta pasien pada khususnya agar tidak menyebar dan mensterilkan ruangan.

“Rancangan sementara kita sampai 5 Juli 2020, sambil menunggu hasil swab tenaga kesehatan tersebut. Untuk selanjutnya diperpanjang atau tidak itu melihat perkembangannya nanti,”katanya.

Selain itu, untuk layanan yang lain seperti pengantar dari DPJP untuk MRS atau tindakan dan pasien dari poliklinik spesialis tetap dibuka.

“Poliklinik tetap buka seperti biasa, kemudian rawat inap yang sifatnya elektif atau yang berencana karena ada tindakan operasi, juga masih dibuka seperti biasa,” kata Tongki.

Ia mengatakan bagi pasien atau pengunjung diimbau agar wajib menggunakan masker ketika datang ke RS.
​​​​​
Akses pengunjung juga dipermudah karena bagian Poliklinik telah membuka reservasi melalui online untuk mengurangi kerumunan di RS. Kata dia RSU Puri Raharja juga membatasi kunjungan dari keluarga pasien.


 
Oleh : Ayu Khania Pranishita
Editor : Zita Meirina

Kantor Berita ANTARA