INFODENPASAR, Denpasar – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali menjadi salah satu tempat katalisator atau kawah candradimuka pengembangan ekosistem industri digital semikonduktor.
Hal tersebut disampaikan Airlangga Hartarto saat menghadiri acara Knowledge Sharing and Networking Event dengan topik Shaping The Future Economy: AI & Semiconductor di KEK Kura-Kura Bali, Denpasar, Minggu (29/09/2024).
“Saya minta agar Tsinghua University mengembangkan tidak hanya dalam bentuk center tetapi ke depannya dalam bentuk kampus sehingga bisa menjadi kawah candradimuka untuk para pemuda Indonesia,” kata Airlangga.
Adapun United in Diversity (UID) Bali Campus dan Tsinghua Southeast Asia Center yang telah resmi diluncurkan di Kura Kura Bali, pada November 2022 lalu berkolaborasi membentuk sebuah learning hub berskala dunia.
Pusat pelatihan tersebut menampung semua pihak yang tertarik untuk belajar, berjejaring, mengembangkan kapasitas, dan melahirkan solusi inovatif agar bisa berkontribusi secara langsung pada butir-butir Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
Airlangga berharap inkubator teknologi Kura-kura Bali memperkuat ekosistem digital Indonesia khususnya dalam pengembangan ekosistem semikonduktor.
Airlangga menyatakan itu adalah kali pertama para pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, akademisi atau saintis, pelaku industri dalam mewujudkan upaya untuk mengambil langkah memperkuat dan memperdalam ekonomi digital dimana salah satu dari ekonomi digital itu adalah semikonduktor yang menjadi kunci dari AI (artificial inteligence).
“Pemerintah sudah meluncurkan industri 4.0 tahun 2018 dan nilai ekonomi digital kita per hari ini sekitar 82 miliar dan ini akan meningkat menjadi 300 miliar di tahun 2030 dan ini akan meningkat doubel apabila negara ASEAN menerapkan Digital Economy Framework Agreement,” katanya.
Apalagi, kata dia, Indonesia menjadi rumah pengembangan startup bagi lebih dari 2.600 startup dimana 15 perusahaan startup memiliki nilai sekitar hampir 10 miliar dan 2 perusahaan di atas 10 miliar.
Pewarta: Rolandus Nampu
Editor: Ahmad Wijaya
Kantor Berita ANTARA