ASDP Ketapang Mencatat 130.554 Orang Menyeberang ke Gilimanuk

Penumpang sepeda motor antre masuk kapal feri di dermaga Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur. Senin (15/4/2024). ANTARA/Novi Husdinariyanto

INFODENPASAR, Banyuwangi – PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur mencatat sebanyak 130.554 orang menyeberang ke Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali selama tiga hari arus balik Lebaran.

Pada H+1 Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah tercatat sebanyak 34.025 orang penumpang kapal feri menyeberang dari Ketapang ke Gilimanuk, pada Jumat (13/4) atau H+2 meningkat menjadi 41.725 orang dan H+3 hari raya Minggu (14/4) kemarin kembali terjadi peningkatan penumpang feri, yakni 54.804 orang.

“Peningkatan penumpang kapal feri dari Ketapang ke Gilimanuk pada arus balik Lebaran hari ini (H+4) diperkirakan akan mengalami peningkatan sekitar 30 persen dari realisasi produksi penumpang 54.804 orang,” ujar General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang-Gilimanuk Syamsudin, di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (15/04/2024).

Data Posko ASDP Gilimanuk (Bali) menyebutkan sejak 31 Maret-10 April 2024 atau H-10 hingga Hari Lebaran (H1) pemudik menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk (Bali) ke Pelabuhan Ketapang mencapai 487.014 orang.

Dengan demikian, jumlah pemudik kembali ke Pulau Bali sampai dengan H+3 Lebaran sekitar 27 persen atau 130.554 orang.

Dari pantauan, arus balik pada H+4 Lebaran hari ini di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk ramai lancar. Kendaraan roda empat maupun roda dua yang menyeberang ke Gilimanuk tak membutuhkan waktu lama menunggu di area parkir.

Bahkan, kendaraan roda empat (mobil pribadi) hanya menunggu sekitar 15 menit untuk masuk ke kapal feri setelah bongkar muatan dari Gilimanuk sekitar 20 menit.

Selama tiga hari terakhir 31 kapal feri beroperasi dan sembilan dermaga yang melayani penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, yakni empat dermaga movable bridge atau dermaga gerak, satu dermaga ponton dan tiga dermaga LCM (landing craft mechine).

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Budisantoso Budiman

Kantor Berita ANTARA