Beragam Kalender Acara Jadi Penanda Bali Siap Terima Wisatawan

Papan Bali yang terdapat di pintu domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai. ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari

INFODENPASAR, Denpasar (31/01/2023) – Provinsi Bali yang pada tahun 2022 berhasil melampaui target kunjungan wisatawan mancanegara kian menunjukkan semangat untuk pulih seperti sebelum pandemi COVID-19.

Optimisme itu terlihat dari melesatnya target kedatangan turis mancanegara 2023 menjadi 4,5 juta orang, dari sebelumnya selama tahun 2022 yang mencapai 2,3 juta wisatawan.

Untuk mewujudkan target tersebut, Pemerintah Provinsi Bali melihat daya tarik event atau kegiatan terkait budaya, olahraga, dan MICE.

Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati menyebutkan bahwa tahun 2022 event G20 memiliki pengaruh besar dalam mencapai target kunjungan wisatawan.

“Kalau kita lihat tren pariwisata sekarang, kan event, ini harus banyak dilakukan, sebab, event pengaruhnya besar sekali, G20, misalnya,” katanya.

Oleh karena itu, sekaligus dalam menyikapi momentum dicabutnya PPKM, Pemprov Bali menunjukkan kesiapannya dalam menerima wisatawan dengan meluncurkan kalender kegiatan bernama “Calendar of Event” atau CoE 2023.

Peluncuran kalender kegiatan yang perdana tersebut diinisiasi oleh Dinas Pariwisata Provinsi Bali yang diketuai oleh Tjok Bagus Pemayun.

Pada awal Januari 2023 pihaknya meluncurkan CoE dengan total 66 kegiatan yang terdiri dari 51 kegiatan budaya, 13 acara minat khusus atau olahraga, dan dua kegiatan MICE.

“Sebenarnya masih ada banyak kegiatan yang belum tercatat karena kurangnya informasi dari penyelenggara. Saya harap, ada informasi lebih awal dan lebih jelas terhadap pelaksanaan event-event yang ada di Bali,” ujar Tjok Bagus.

Apabila seluruh acara terdata dengan tanggal dan bulan yang pasti, maka akan memudahkan dalam melakukan promosi bersama-sama.

Untuk event yang akan menjamu para wisatawan, umumnya merupakan kegiatan tahunan seperti Pesta Kesenian Bali, Denpasar Festival, Maybank Marathon, dan Ubud Food Festival, namun ada pula kegiatan baru seperti Indonesia Time to Speak Up yang akan berlangsung pada Mei.

Sepanjang tahun 2022, event berkonsep MICE dan kebudayaan menjadi langganan. MICE dan budayalah yang banyak memberikan kontribusi pada pariwisata, baik tingkat hunian kamar maupun jumlah kunjungan wisatawan ke Bali, baik nasional maupun internasional.

Maka dari itu, Pemprov Bali menggaungkan kalender kegiatan tersebut sebagai bentuk kesiapannya menyambut wisatawan 2023, dan segala event akan disiarkan melalui KBRI (Kedutaan Besar RI) di seluruh dunia.


Wisatawan China 

Selain merilis CoE di tengah momentum pencabutan PPKM dan kondisi COVID-19 di Bali yang terus mereda, Pemprov Bali juga mulai menyambut kedatangan wisatawan mancanegara asal China.

Senyum ceria terpampang dari wajah Gubernur dan Wakil Gubernur Bali kala menerima kedatangan perdana wisman China melalui penerbangan carter pada Minggu, 22 Januari 2023.

China diketahui sebagai negara nomor dua pangsa pasar kunjungan wisatawan ke Bali  sehingga kehadiran mereka untuk mendukung pencapaian target kunjungan 2023 sangat dinantikan.

Kedatangan wisatawan China saat itu berjumlah 210 orang, dengan penerbangan dari Shenzhen menggunakan maskapai penerbangan Indonesia.

Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Made Ayu Marthini menyampaikan bahwa ini merupakan momentum baik untuk mengembalikan turis China ke Bali.

Dengan penerbangan itu, Ayu berharap akan lebih banyak lagi turis Tiongkok datang ke Bali  sehingga target 255.300 kunjungan wisatawan Tiongkok dapat terlampaui pada tahun 2023.

Dari informasi yang diterima pihaknya, Pemerintah Tiongkok juga akan melepas grup-grup wisatawan ke sejumlah negara termasuk Indonesia mulai 6 Februari mendatang.

“Mereka juga sudah menyatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang dituju, dan seluruh penerbangan yang dulu dapat izin itu juga dapat dibuka. Jadi, saya rasa setelah Imlek akan lebih banyak lagi pesawat yang datang secara langsung ke Bali,” kata dia.

Gubernur Bali Wayan Koster menambahkan kedatangan wisman dari Tiongkok ini akan membangkitkan kembali pariwisata Pulau Dewata ini.

Pemprov Bali optimistis pariwisata bangkit kembali seperti situasi normal, yaitu dengan kunjungan 6,3 juta wisatawan setahun atau paling tidak tahun ini mencapai 4,5 juta orang.

Awal yang baik dengan diterimanya kembali wisatawan China ke Bali turut disambut pelaku pariwisata dari Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Bali.

Ketua Asita Bali Putu Winastra bahkan mendorong adanya penerbangan langsung dari China ke Bali dengan mengusulkan tiga rute.

“Saya sempat bertemu dengan Menteri Sandiaga Uno pada tanggal 2 Januari. Kita mendorong supaya ada penerbangan langsung dari China, yaitu dari Guangzhou, Shanghai, dan Beijing untuk langsung datang ke Bali,” kata dia.

Kelompok pelaku pariwisata itu melihat potensi besar pada tahun akan datang dari rute-rute yang selama ini menjadi “mesin wisatawan” dari China ke Bali.

Terkait dengan kondisi COVID-19 di China, Winastra menegaskan bahwa varian virus yang menyebar di Beijing per Januari 2023 juga mulai melandai.

“Saya sudah dapat (hasil) rapat daring dengan KBRI Beijing, Konjen Shanghai, Konjen Guangzhou, dan Hongkong. Beliau menyampaikan bahwa varian yang beredar di Beijing pada Januari sudah turun,” kata dia menyampaikan.


Booster kedua

Menyikapi kedatangan wisatawan termasuk China di 2023, Pemerintah mengambil langkah vaksinasi booster atau penguat kedua bagi masyarakat umum yang telah melakukan vaksinasi penguat pertama.

Pemprov Bali yang selalu menjadi daerah terdepan dalam vaksinasi juga kembali mengencangkan sabuk pengaman dengan mendorong vaksinasi penguat kedua untuk menjaga imunitas masyarakatnya.

Sebanyak 82 persen masyarakat yang telah menjalani vaksinasi penguat pertama kini menjadi target untuk diberi suntikan penguat kedua, yang salah satunya diberikan kepada para pelaku pariwisata.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali yang diketuai Wakil Gubernur Bali juga membuka posko vaksinasi penguat kedua untuk pelaku pariwisata dengan 5.000 dosis yang disiapkan.

“Vaksin penguat kedua ini meningkatkan imunitas kita semua terutama pelaku pariwisata. Pemerintah Pusat memprioritaskan vaksin untuk penguat kedua, semua boleh. Oleh sebab itu, terkait meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara, maka yang paling strategis dilakukan adalah meningkatkan imunitas,” ujar Ketua PHRI Bali.

Dengan terus bertambahnya wisatawan ke Bali, Pemprov mengambil langkah dari dua sisi, yaitu meyakinkan wisatawan mancanegara yang datang agar tidak dalam kondisi sakit.

Saat mereka tiba, di Bandara I Gusti Ngurah Rai telah disiapkan pengecek temperatur suhu tubuh untuk antisipasi karena tidak semua negara menerapkan wajib vaksinasi sehingga tak dapat dipaksakan.

Langkah kedua yakni meningkatkan imunitas tubuh melalui vaksinasi penguat kedua, terutama bagi pegawai maupun pelaku pariwisata karena merekalah yang paling berisiko.

Dengan segala langkah itulah Bali optimistis bahwa kunjungan turis mancanegara dan domestik bakal pulih seperti sebelum pandemi COVID-19.

Lebih dari itu, perekonomian bergerak lebih kencang serta masyarakat tetap sehat dan terbebas dari penularan virus berbahaya tersebut.




Oleh : Ni Putu Putri Muliantari

Kantor Berita ANTARA