Blue Origin Rampungkan Penerbangan Wisata Luar Angkasa Kelima

Bisnis pariwisata luar angkasa milik Jeff Bezos, Blue Origin, meluncurkan misi kapsul berawak kelima dari pangkalannya di dekat Van Horn, Texas, AS, pada 4 Juni 2022 dalam tangkapan layar dari video. (Blue Origin/Handout via REUTERS)

INFODENPASAR, Jakarta – Bisnis pariwisata ruang angkasa milik Jeff Bezos, Blue Origin, telah menyelesaikan penerbangan wisata luar angkasa kelima pada Sabtu (04/06/2022) waktu setempat, dengan mengirim enam awak ke tepi luar angkasa dan mendarat di Texas, Amerika Serikat.

Penerbangan kelima itu seharusnya dilakukan pada 20 Mei, namun ditunda karena menurut perusahaan sistem cadangan roket New Shepard disebut “tidak memenuhi harapan”.

Menurut The Verge, awak pesawat untuk penerbangan kelima termasuk Evan Dick, seorang insinyur dan investor, yang sebelumnya pernah terbang ke luar angkasa pada misi awak ketiga Blue Origin. Selain itu, ada pula YouTuber Katya Echazarreta, menjadi perempuan kelahiran Meksiko pertama yang terbang ke luar angkasa.



Sebelumnya pada Maret, penerbangan keempat Blue Origin telah dilakukan dan mendarat dengan sukses di Texas sebelah barat, membawa enam penumpang untuk perjalanan 10 menit ke tepi luar angkasa.

“Merupakan suatu kehormatan untuk menerbangkan kru khusus penjelajah dan perintis sejati hari ini. Setiap misi adalah kesempatan untuk memberikan enam orang lainnya pengalaman yang mengubah hidup menyaksikan keindahan dan kerapuhan planet kita dari luar angkasa,” kata Wakil Presiden Senior untuk New Shepard Phil Joyce, dikutip dari Reuters pada Minggu.

Penerbangan roket New Shepard berlangsung sekitar 10 menit mulai dari lepas landas hingga mendarat. Misi berawak ini mencapai ketinggian sekitar 350.000 kaki (106 km), membuat penumpang mengalami beberapa menit tanpa bobot sebelum turun kembali ke bumi.

Selain Blue Origin, upaya penerbangan wisata luar angkasa juga masih berusaha diwujudkan oleh SpaceX milik Elon Musk dan Virgin Galactic milik Richard Branson.

Sejauh ini, Axiom, SpaceX, dan NASA telah menggembar-gemborkan misi semacam itu sebagai tonggak sejarah dalam perluasan bisnis berbasis ruang angkasa yang didanai secara pribadi, yang oleh orang dalam industri disebut sebagai “ekonomi orbit bumi rendah” atau disingkat “ekonomi LEO”.


Oleh : Rizka Khaerunnisa
Editor : Maria Rosari Dwi Putri

Kantor Berita ANTARA