Di Bali Transmisi Lokal 316 Orang, Geser Imported Case

Saat Rapid Test di Padang Sambian Kelod. (foto Humas kota Denpasar).

INFODENPASAR.ID, Denpasar – Pada awal – awal terjadinya kasus COVID-19 di Bali, angka pasien Positif didominasi oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebagai kasus infeksi yang disebabkan Imported Case, atau pasien yang tertular di luar negeri. Data yang ada, tidak saja PMI, tapi juga warga biasa yang sedang berpergian keluar negeri, lalu pulang dan sakit di Bali. Ada juga yang berasal dari daerah zona merah, lalu di Bali sakit dan dirawat di salah satu rumah sakit rujukan.

Namun akhir akhir ini di Bali, dominasi Imported Case sudah digeser oleh Transmisi Lokal. Dimana virus itu sudah ada di Bali, hidup pada orang yang Positif Covid-19. Ini artinya, bisa pada orang yang menunjukan gejala khas terinfeksi COVID-19 atau tanpa gejala alias Orang Tanpa Gejala (OTG). Untuk yang pertama biasanya langsung mendapat perawatan di rumah sakit, namun bagi OTG ini bisa bebas dan tidak menunjukan gejala sakit apapun.

Jumlah terakhir sesuai data dari https://pendataan.baliprov.go.id/ ada 608 kasus positif COVID-19 pertanggal 9 Juni 2020. Yang sudah sembuh 409 orang, yang sedang dirawat di rumah sakit 194 orang dan yang meninggal 5 orang.

Sedangkan importerd case keseluruhan baik pada WNI dan WNA 292 orang. Sedangkan pasien positif COVID-19 karena transmisi lokal ada 316 orang.

Gubernur Minta Bupati/Walikota Tegas

Sementara itu, Senin kemarin Gubernur Wayan Koster seperti dikutip dari kantor berita ANTARA meminta bupati/wali kota di daerah itu untuk tetap membatasi waktu beroperasinya pasar tradisional, warung, pusat perbelanjaan dan restoran, sebagai upaya untuk mengendalikan penularan COVID-19.

“Kami minta bupati, wali kota untuk tanggap dan cepat melakukan upaya pengendalian penularan COVID-19,” kata Koster saat menyampaikan keterangan pers, di Denpasar.

Permintaan kepada bupati/wali kota tersebut, merupakan salah satu butir imbauan Gubernur Bali bernomor 215/Guguscovid19/VI/2020, terkait dengan data penyebaran COVID-19 khususnya transmisi lokal di wilayah kabupaten/kota se-Bali yang semakin meningkat.

Peningkatan kasus transmisi lokal dalam beberapa waktu terakhir diantaranya terjadi di Kota Denpasar, Kabupaten Tabanan, Badung, Gianyar dan Kabupaten Klungkung.

“Kami imbau bupati, wali kota selalu berkoordinasi secara intensif dengan Gugus Tugas Provinsi dalam menangani masalah COVID-19. Marilah kita terus bersatu-padu untuk membangun optimisme, seraya terus berdoa dengan cara dan keyakinan masing-masing agar COVID-19 segera kembali pada posisi dan fungsi sebagaimana mestinya,” ujarnya didampingi Sekda Bali Dewa Made Indra itu.

Selain itu, orang nomor satu di Bali itu juga mengimbau kepada Satgas Gotong-Royong di desa adat dan Relawan COVID-19 di desa/kelurahan untuk meningkatkan pengawasan terhadap warga masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

“Selain itu agar ditingkatkan pengawasan terhadap pergerakan warga masyarakat keluar masuk di wilayahnya dan bertindak dengan cepat dalam melakukan pencegahan munculnya kasus COVID-19,” ucap pria yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali itu.

Di sisi lain, peningkatan kasus COVID-19 di Provinsi Bali tidak dimungkiri karena Gugus Tugas semakin menggiatkan pelaksanaan rapid test dan pengujian spesimen swab.

“Kalau kita aktif melakukan upaya rapid test dan swab, ketemunya yang positif juga meningkat. Menurut saya ini sesuatu yang bagus sehingga bisa sejak dini mengetahui kondisi masyarakat yang berpotensi menularkan penyakit kepada warga di sekitarnya,” ujarnya.

Namun, dia mengingatkan supaya tetap pengendaliannya dengan baik. Jikapun ada penambahan kasus positif tetap dapat dikendalikan.

Koster mengatakan, meskipun kasus positif COVID-19 di Bali terus meningkat, tetapi secara relatif jika dibandingkan provinsi lain itu penambahan di Provinsi Bali relatif kecil dan bisa dikendalikan.

“Hal ini dibuktikan dengan dulu Provinsi Bali itu masuk ke dalam kelompok 10 besar di urutan ketujuh jumlah kasus positifnya, sekarang sudah berada di urutan 13. Artinya, daerah lain itu lebih cepat pertambahannya. Bali ada nambah, tetapi penambahannya relatif kecil dan bisa dikendalikan,” ujarnya.

Dalam beberapa hari terakhir, penambahan kasus positif COVID-19 di Bali per harinya di atas 20 kasus, bahkan pada Sabtu (6/6) penambahan kasus positif mencapai 33 orang, dan pada Minggu (7/6) ada penambahan kasus baru sebanyak 25 kasus yang didominasi transmisi lokal sebanyak 24 orang.

Pewarta : Iwan Darmawan

INFODENPASAR.ID