Dinkes Bali: Penggunaan Tempat Tidur RS Untuk Pasien COVID-19 Capai 51 Persen

Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Made Rentin dalam suatu kesempatan beberapa waktu lalu. ANTARA/Ni Luh Rhismawati.

INFODENPASAR, Denpasar – Dinas Kesehatan Provinsi Bali melaporkan tingkat penggunaan tempat tidur (bed occupancy rate) isolasi non-intensif di rumah sakit rujukan yang merawat pasien COVID-19 di daerah itu mencapai 51,11 persen.

“Dari kapasitas total tempat tidur isolasi non-intensif di 62 rumah sakit rujukan yang berjumlah sebanyak 2.338 tempat tidur, yang sudah terisi sebanyak 1.195 tempat tidur (51,11 persen),” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Made Rentin di Denpasar, Jumat (11/02/2022).

Dengan demikian, hingga Kamis (10/2), kapasitas tempat tidur isolasi non-intensif di RS rujukan yang tersisa sebanyak 1.143 (48,89 persen).

“Yang dirawat di RS rujukan adalah pasien COVID-19 dengan gejala sedang dan berat. Sedangkan untuk kasus dengan gejala ringan, ada yang isoman maupun dirawat di tempat isolasi terpusat,” ucap Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali itu.

Dari 1.195 tempat tidur RS yang sudah terpakai/terisi tersebut, tingkat penggunaan tempat tidur isolasi non-intensif yang tertinggi dilaporkan di Kota Denpasar sebanyak 349 tempat tidur, disusul Kabupaten Badung dengan 188 tempat tidur.

Selanjutnya Kabupaten Gianyar (143 tempat tidur), Kabupaten Buleleng (141 tempat tidur), Kabupaten Tabanan (102 tempat tidur), Kabupaten Klungkung (98 tempat tidur) dan Kabupaten Karangasem (95 tempat tidur).

Kemudian di Kabupaten Bangli (54 tempat tidur) dan di Kabupaten Jembrana (25 tempat tidur).

Sedangkan tempat tidur untuk isolasi intensif (ICU), telah disiapkan dengan kapasitas total 235 tempat tidur.

“Hingga 10 Februari, BOR isolasi intensif yang sudah terpakai sebanyak 87 tempat tidur (37,02 persen) dan yang tersisa 148 tempat tidur (62,98 persen),” ujarnya.

Rentin menambahkan, pasien COVID-19 yang dirawat di ICU merupakan pasien dengan gejala berat dan rata-rata komorbid (memiliki riwayat penyakit bawaan).

Akibat penyebaran COVID-19 varian Omicron di Provinsi Bali diakui Rentin telah menyebabkan lonjakan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dalam dua pekan terakhir.

Hingga Kamis (10/2), tercatat jumlah kasus aktif COVID-19 sebanyak 16.570 orang. Dari jumlah itu, yang dirawat di RS rujukan sebanyak 1.282 orang (7,74 persen).

Kemudian sebanyak 847 orang (5,11 persen) di tempat isolasi terpusat dan 14.441 orang (87,15 persen) menjalani isolasi mandiri.


Pewarta : Ni Luh Rhismawati
Editor : Zita Meirina

Kantor Berita ANTARA