Bali Terapkan Ganjil Genap Tujuh Hari Selama G20

Sejumlah pengendara melintas di ruas Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai, saat uji coba di Badung, Bali, Senin (10/9/2018). Underpass yang dibangun untuk mengurangi kemacetan di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai itu mulai diuji coba sebelum diresmikan dan dioperasionalkan sekaligus untuk mendukung pelaksanaan pertemuan IMF dan Bank Dunia pada bulan Oktober mendatang. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/foc)

INFODENPASAR, Denpasar – Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta menyampaikan bahwa sistem lalu lintas ganjil genap di 10 titik akan diberlakukan selama tujuh hari dalam rangka G20 di Bali.

“Nanti akan ada pemberlakuan ganjil genap untuk kendaraan pribadi tanggal 11-17 November 2022,. Tugas Dishub Bali mengamankan daerah-daerah di luar zona G20, sementara zona G20 dimulai dari jalan tol ke arah Timur menuju ITDC, kemudian sampai di Apurva Kempinski,” kata Samsi di Denpasar, Selasa (01/11/2022).

Samsi mengatakan, 10 titik yang akan diberlakukan sistem ganjil genap selama G20 yaitu Jalan Simpang Pesanggaran-Simpang Sanur, Simpang Kuta-Simpang Pesanggaran, dan Simpang Kuta-Tugu Ngurah Rai.

Selain itu, juga diterapkan di Tugu Ngurah Rai-Nusa Dua, Simpang Pesanggaran-Gerbang Benoa, Simpang Lapangan Terbang-Tugu Ngurah Rai, Jimbaran-Uluwatu, Jalan Tol Bali Mandara, Jalan Uluwatu Dua dan Jalan Raya Kampus UNUD.

“Pada event dahulu sudah diterapkan (ganjil genap),” ujarnya kepada media.

Dengan mengerahkan lebih dari 100 personel Dishub Bali, Samsi mengaku pihaknya akan fokus menangani sistem lalu lintas termasuk beberapa pengaturan rekayasa lalu lintas, meskipun di lapangan tim dari Polda Bali akan lebih banyak dikerahkan.

Dijelaskan oleh Kadishub Bali, selama di luar sistem ganjil genap, bentuk rekayasa lalu lintas akan berlangsung hanya saat delegasi penting melintas. Saat itu, jalan yang akan dilalui dipastikan steril atau ditutup sementara.

“Kalau delegasi penting lewat, ruas jalan yang dilewati akan ditutup disterilkan. Delegasi dan kepala negara datang kan pengamanannya steril ketika mereka lewat dan itu diatur oleh kepolisian nanti,” kata dia.

Samsi juga menyampaikan bahwa secara khusus pengamanan rute yang akan dilintasi delegasi G20 bukan berada di bawah Dishub Bali, pihaknya akan fokus terhadap daerah-daerah yang berpotensi menimbulkan kemacetan selama acara.

“Kita melakukan pengamanan terhadap daerah-daerah yang akan diperkirakan jadi dampak kemacetan. Jadi Dishub Kota Denpasar dan Kabupaten Badung itu akan melakukan pengamanan terhadap daerah yang akan terkena dampak kemacetan,” ujarnya.

Untuk melancarkan skema lalu lintas yang telah dirancang, Dinas Perhubungan Provinsi Bali juga akan melaksanakan simulasi lalu lintas yang telah dimulai Selasa (1/11) dan dilakukan secara bergantian.

Samsi berharap, masyarakat dapat memahami kebijakan yang diberlakukan dengan cara rutin mencari tahu informasi dan pengumuman, karena selama ini ketentuan yang berlaku masih terus berjalan.

Ia menjelaskan bahwa perhelatan G20 yang puncaknya berlangsung pada 15-16 November 2022 harus dipastikan berjalan lancar karena G20 menjadi pembuktian bahwa Indonesia merupakan bangsa yang besar yang mampu mengatur diri, dapat menyesuaikan, dan menghargai tamu atau delegasi.


Oleh : Ni Putu Putri Muliantari
Editor : Budi Santoso

Kantor Berita ANTARA