Google Kembangkan Teknologi Pelacakan Ponsel Dalam Keadaan Mati

Ilustrasi logo Google yang terlihat di Google Store Chelsea di Manhattan, New York City, AS, Foto diambil 17 November 2021. (Reuters/ANDREW KELLY)

INFODENPASAR, Jakarta – Google dikabarkan tengah mengembangkan teknologi untuk melacak keberadaan ponsel yang hilang meski dalam keadaan tidak aktif atau mati.

Dilansir dari Gizchina, Sabtu (08/04/2023), kabar datang dari pembocor teknologi Kuba Wojciechowski yang mengungkapkan bahwa teknologi itu dikembangkan untuk ponsel besutan Google yakni Pixel.

Sebelumnya Google memang sudah memiliki fitur pelacakan perangkat bernama “Find My Device”, namun fitur tersebut membutuhkan syarat bahwa perangkat harus dalam keadaan hidup dan tidak dapat digunakan apabila dalam kondisi mati.

Menurut informasi Kuba, fitur yang tengah dikembangkan Google agar bisa melacak ponsel dalam keadaan mati tersebut akan diberi nama “Pixel Power-off Finder”.

Pada dasarnya, fitur ini berfungsi dengan mengaktifkan Bluetooth di perangkat setiap saat mirip seperti cara kerja iPhone besutan Apple.

Dengan demikian pelacakan tetap bisa dilakukan meski ponsel dalam kondisi tidak aktif.

Sebenarnya Google telah mengerjakan “Find My Device” generasi terbaru dalam periode setahun terakhir.

Harapannya Google bisa membuat jaringan pelacakan di perangkatan Android mirip dengan cara kerja Apple di iPhone-nya.

Google bahkan sempat menggoda para pengguna Android terkait kemajuan pengembangan fitur “Find My Device” terbaru dengan mengenalkan opsi bernama “Store Recent Location” pada Januari 2023.

Ketika opsi tersebut diaktifkan, maka ponsel akan membagikan lokasinya dengan Google setiap kali baterai ponsel terdeteksi turun di bawah level tertentu.

Opsi tersebut diharapkan mampu memberi peringatan pertama bagi penggunanya jika ponselnya mati sebelum pengguna menyadari gawainya hilang.

Belum ada kabar dari Google kapan atau apakah fitur pelacakan baru ini akan tersedia.

Namun tentunya pengembangan fitur “Find My Device” akan bisa diketahui dalam ajang Google I/O mendatang di 2023.

Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha

Kantor Berita ANTARA