Indonesia Memulai Pertemuan Forum Pimpinan MPR Sedunia

Pimpinan MPR RI Fadel Muhammad (kanan), Bambang Soesatyo (tengah) dan Hidayat Nur Wahid (kiri) tiba di lokasi konferensi forum pimpinan MPR sedunia di Bandung, Jawa Barat, Senin (24/10/2022). (ANTARA/HO-Humas MPR RI)

INFODENPASAR, Jakarta – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Bambang Soesatyo mengatakan parlemen Indonesia memulai pertemuan konferensi untuk menginisiasi forum pimpinan MPR sedunia.

Ia menjelaskan gagasan pembentukan Forum Lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Majelis Suro atau nama sejenis lainnya dari negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengemuka sejak Desember 2019.

Hal itu disampaikan Bamsoet (sapaan Ketua MPR RI) saat menjamu makan malam 17 negara delegasi forum pimpinan MPR sedunia di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Senin (24/10/2022) malam. Konferensi dilaksanakan pada 24 hingga 26 Oktober 2022.

Bamsoet menjelaskan gagasan itu muncul dalam pertemuan dengan Raja Salman bin Abdul Azis, Ketua Majelis Suro Saudi Arabia Dr. Abdullah bin Muhammad bin Ibrahim Al Syaikh, dan Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia Dr. Syaikh Muhammad Abdul Karim Al-Isa di Riyadh, serta dalam pertemuan dengan Ketua Majelis Tinggi Kerajaan Maroko Benchamach di Rabat pada Desember 2019.

“Namun, upaya untuk merealisasikannya terkendala oleh pandemi COVID-19 yang saat ini sudah teratasi. Ini merupakan waktu yang tepat untuk memulai langkah merealisasikan gagasan tersebut,” katanya.

Bamsoet menjelaskan dipilihnya Kota Bandung sebagai lokasi penyelenggaraan konferensi karena memiliki sejarah dengan Konferensi Asia-Afrika 1955.

“Sejak KAA 1955, tidak ada lagi output politik berskala global dihasilkan dari Bandung. Selama ini hampir seluruh konferensi internasional diselenggarakan di Bali,” ungkapnya.

Ia berharap konferensi yang dilaksanakan di Bandung ini dapat menghasilkan sebuah deklarasi untuk mengembangkan kembali demokrasi global melalui penguatan peran lembaga-lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat, Majelis Suro atau nama sejenis lainnya.

“Besok pagi kita akan mulai konferensi. Mudah-mudahan penyelenggaraan konferensi ini dapat menjadi tonggak sejarah yang memiliki arti penting dalam penciptaan tatanan kehidupan global yang lebih demokratis, harmonis, dan berkeadaban,” kata Bamsoet.

Oleh : Fauzi
Editor : Didik Kusbiantoro

Kantor Berita ANTARA