Instagram Hadirkan Fitur “Amber Alerts” Untuk Cari Anak Hilang

Arsip Foto - Siluet pengguna ponsel terlihat di sebelah proyeksi layar logo Instagram dalam ilustrasi gambar ini yang diambil Rabu (28/3/2018). ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/am.

INFODENPASAR, Jakarta – Instagram menghadirkan fitur Amber Alerts yang memungkinkan pengguna dapat melihat dan membagikan pemberitahuan tentang anak hilang atau diculik.

Mengutip TechCrunch pada Jumat (03/06/2022), jika Amber Alerts diaktifkan oleh penegak hukum dan Anda sedang berada di area pencarian yang ditentukan, pemberitahuan tersebut akan muncul di feeds Instagram Anda.

Pemberitahuan mencakup informasi tentang anak hilang termasuk foto, deskripsi, lokasi hilang, dan informasi lain yang diketahui saat ini. Pengguna kemudian dapat membagikan pemberitahuan tersebut dengan teman-teman mereka di Instagram.

“Amber Alerts adalah cara kami untuk membantu menjaga anak-anak tetap aman dan kami berharap dapat melanjutkan pekerjaan ini,” kata Emily Vacher, direktur kepercayaan dan keamanan di Meta.

Baca juga: Instagram mulai uji fitur “NFT” di AS

Baca juga: Meta pertimbangkan pengurangan dana untuk organisasi berita


Sebagai informasi, Amber Alerts dikembangkan dalam kerja sama dengan berbagai organisasi seperti Pusat Nasional untuk Anak Hilang & Tereksploitasi (NCMEC) di Amerika Serikat, Pusat Internasional untuk Anak Hilang & Tereksploitasi, Badan Kejahatan Nasional di Inggris, Kantor Kejaksaan Agung di Meksiko, dan Polisi Federal Australia.

Amber Alerts akan tersedia dalam beberapa minggu ke depan di 25 negara termasuk Argentina, Australia, Belgia, Bulgaria, Kanada, Ekuador, Yunani, Guatemala, Irlandia, Jamaika, Korea, Lithuania, Luksemburg , Malaysia, Malta, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Rumania, Afrika Selatan, Taiwan, Ukraina, Inggris Raya, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat.

Instagram mengatakan, pihaknya juga berencana memperluas Amber Alerts ke lebih banyak negara.

Sementara itu, perusahaan induk Instagram yakni Meta telah meluncurkan Amber Alerts di Facebook pada 2015. Meta mengatakan, fitur tersebut telah membantu ratusan kasus yang membahayakan anak di Amerika Serikat dan seluruh dunia.

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu

Kantor Berita ANTARA