Kejuaraan Dunia Esport di Bali Diharap Sumbang “Sport Tourism”

Atlet esports bertanding dalam cabang game Lokapala saat pertandingan semifinal rangkaian babak grand final Piala Presiden Esports 2021 di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (18/12/2021). Piala Presiden Esports 2021 diharapkan dapat menjaring bibit-bibit atlet esports Indonesia untuk bisa bersaing di kompetisi level dunia sekaligus terus mengembangkan potensi game-game lokal buatan Indonesia. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/pras.

INFODENPASAR, Jakarta – Ketua Harian PBESI Bambang Sunarwibowo berharap gelaran IESF Esports World Championship pada 27 November mendatang dapat memberi sumbangan bagi sektor sport tourism Indonesia dengan menempatkan Bali sebagai lokasi dan tuan rumah ajang internasional itu.

Harapan tersebut muncul mengingat diperkirakan sekitar 1.500 peserta dari lebih dari 120 negara akan hadir di ajang kejuaraan dunia esport itu, kata Bambang.

“Dengan demikian ekosistem esport di Indonesia juga akan berkembang dengan baik di Indonesia dan kami harapkan ini juga bisa membawa nama besar Indonesia di kancah internasional,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Jumat (11/03/2022).

Ia mengatakan saat ini esport telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia dengan sekitar 52 juta orang Indonesia yang turut berkecimpung dalam ekosistem e-sport, baik di bidang atlet, pegiat, maupun anak-anak muda.

Mengingat besarnya animo masyarakat Indonesia, diharapkan hal ini akan memajukan pertumbuhan bagi ekosistem e-sport saat ini hingga masa selanjutnya, kata Bambang.

Menurut Bambang, penyelenggaraan IESF World Championship menjadi salah satu agenda penting dalam desain besar Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) tahun ini yang akan menjadi salah satu tonggak utama dalam sejarah perkembangan esport di Indonesia.

Untuk memastikan kesuksesan ajang tersebut, ia mengatakan PBESI telah melakukan koordinasi dan kerja sama dengan seluruh pihak untuk memastikan kesiapan dari berbagai sisi, mulai dari lokasi dan akomodasi, manajemen, hingga kondisi atlet.

Apabila persiapan-persiapan tersebut mendapat penilaian yang baik dari IESF sebagai penyelenggara, Bambang mengatakan ke depan Indonesia akan mendapat kepercayaan di masa selanjutnya dan memiliki peluang yang lebih baik untuk menjadi tuan rumah gelaran event internasional.

“PBESI dalam usia yang masih sangat muda baru mencapai dua tahun, kami harapkan bisa betul-betul menyelenggarakan dengan baik berkelas internasional,” kata Bambang.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada IESF karena telah memberikan kepercayaan kepada Indonesia sebagai tuan rumah perhelatan akbar skala dunia ini.

“Kejuaraan Dunia ini tidak hanya penting untuk pengembangan dunia esport tanah air, namun juga penting dalam mengakselerasi kembali roda perekonomian nasional dari sektor industri kreatif digital dan pariwisata,” katanya.


Oleh : Rizka Khaerunnisa
Editor : Alviansyah Pasaribu

Kantor Berita ANTARA