Kemenkominfo Siapkan Talenta Digital Lewat Digital Talent Scholarship

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika Hary Budiarto (dua kiri) dalam jumpa pers di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (31/1/2023) (ANTARA/Fathur Rochman)

INFODENPASAR, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika kembali menyiapkan talenta-talenta digital yang berkompeten dan unggul lewat program pelatihan pengembangan kompetensi Digital Talent Scholarship.

Program ini hadir untuk meningkatkan keterampilan, produktivitas, daya saing, dan profesionalisme angkatan kerja muda, masyarakat umum, dan aparatur sipil negara di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

“Program Digital Talent Scholarship isinya adalah pelatihan-pelatihan. Tujuannya adalah kita menyediakan tenaga-tenaga baru, pekerja-pekerja baru, atau talenta talenta baru untuk mengisi kekosongan yang ada di industri,” ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kemenkominfo Hary Budiarto di Jakarta, Selasa (31/01/2023).

Hary menuturkan program ini terbagi ke dalam delapan akademi meliputi Fresh Graduate Academy, Vocational School Graduate Academy, Thematic Academy, Professional Academy, Government Transformation Academy, Digital Entrepreneurship Academy, Digital Leadership Academy, dan Talent Scouting Academy.

Fresh Graduate Academy (FGA) diperuntukkan untuk para lulusan yang belum atau tidak sedang bekerja agar memiliki kompetensi profesional, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Hary mengatakan, pada tahun ini pihaknya bekerja sama dengan industri agar para lulusan talenta digital yang mengikuti program FGA bisa langsung terserap ke dunia kerja.

Selanjutnya, Vocational School Graduate Academy yang diperuntukkan bagi lulusan SMK/sederajat serta Diploma 3 dan 4 yang belum bekerja. Program ini hadir untuk menyiapkan talenta digital yang memiliki standar kompetensi sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

“Khususnya untuk SKKNI di bidang komunikasi, SKKNI di bidang IT, sama SKKNI di bidang telekomunikasi. Tujuannya atau outputnya adalah mereka melakukan pelatihan dan kita langsung sertifikasi,” kata Hary.

Untuk Thematic Academy, program tersebut spesifik ditujukan untuk kalangan atau sektor tertentu, seperti penyandang disabilitas dan anak-anak. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan digital dasar masyarakat.

Terdapat sejumlah tema pelatihan yang dihadirkan dalam program ini, termasuk video content creator dan pengenalan coding untuk siswa SD dan SMP.

Kemudian, Professional Academy yang bertujuan untuk memfasilitasi para pekerja yang ingin alih kompetensi (reskilling) untuk bekerja di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau meningkatkan kompetensi (upskilling) bagi para tenaga kerja TIK untuk memperdalam dan memperluas keterampilan.

Berikutnya Government Transformation Academy, atau program pelatihan yang bertujuan meningkatkan kompetensi ASN untuk mendukung akselerasi transformasi digital. Nantinya melalui program ini para ASN dapat menerapkan kompetensi tersebut dalam pelayanan publik.

Digital Entrepreneurship Academy merupakan pelatihan kepada masyarakat umum yang ingin menjadi wirausaha digital. Terdapat sejumlah kurikulum pelatihan yang dihadirkan, mulai dari level dasar seperti pengenalan marketplace dan marketing digital hingga level yang lebih tinggi seperti penggunaan big data atau kecerdasan artifisial untuk pengembangan produksi.

Selanjutnya Talent Scouting Academy yang ditujukan kepada para mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Pelatihan ini memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk belajar di luar kampus melalui pelatihan yang diselenggarakan secara daring/luring.

Terakhir, Digital Leadership Academy yang merupakan program pelatihan untuk para pimpinan, baik yang berasal dari sektor publik seperti pemerintah, lembaga non pemerintah, pemerintah daerah, hingga sektor privat seperti pihak swasta.

Pelatihan tersebut bertujuan meningkatkan kapasitas para pimpinan dalam menginisiasi dan mendorong perubahan dalam rangka mendukung akselerasi transformasi digital di Indonesia.

Hary mengatakan dalam pelatihan ini pihaknya bekerja sama dengan delapan universitas internasional, antara lain National University of Singapore, Harvard University dan Oxford University.

Pada 2023, kata dia, para peserta DLA juga berkesempatan untuk melakukan visitasi ke Korea Selatan untuk melakukan studi banding.

“Jadi ini adalah program-program pelatihan yang diselenggarakan oleh Badan Litbang dan ini gratis. Masyarakat atau mahasiswa atau pekerja itu tinggal melakukan pendaftaran kemudian kita seleksi. Dia bisa mengikuti pelatihan ini secara online maupun offline,” ujar Hary.

Hary menambahkan, sejumlah pelatihan dalam program Digital Talent Scholarship pada tahun ini akan mulai dibuka pada 1 Februari 2023. Informasi lebih rinci mengenai program Digital Talent Scholarship bisa diakses di laman digitalent.kominfo.go.id

Dalam kesempatan tersebut, Hary turut menyampaikan bahwa pihaknya juga menyediakan beasiswa S2 di bidang komunikasi, IT dan telekomunikasi baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Untuk di dalam negeri, Kemenkominfo bekerja sama dengan perguruan tinggi di Tanah Air. Sedangkan untuk beasiswa luar negeri, dilakukan kerja sama dengan beberapa universitas di Jepang, Belanda, Hungaria.

Kemenkominfo, menurut dia, juga akan menyediakan talenta digital melalui pendidikan vokasi di Sekolah Tinggi multimedia (STMM).

“Jadi penyediaan talenta digital ini merupakan salah satu instruksi dari Pak Presiden tentang program akselerasi transformasi digital pada seluruh lembaga dan organisasi di Indonesia,” ucap Hary. 

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Satyagraha

Kantor Berita ANTARA