Kemenparekraf: Kreativitas UMKM Jadi Andalan Hadapi Tantangan Ekonomi

Ilustrasi- Produk UMKM Lampung yang tengah mengikuti bazar. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

INFODENPASAR, Kuala Lumpur – Deputi Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI Ni Made Ayu Marthini menilai kreativitas para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan tulang punggung untuk menghadapi berbagai tantangan ekonomi dunia saat ini.

“UKM harus menjadi tulang punggung, selalu. Mereka lah yang bertahan, karena mereka kreatif dan bisa memiliki pemasukan,” kata Made saat dijumpai di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (17/10/2022) petang.

Lebih lanjut, ia mengatakan hal tersebut sejalan dengan Bank Indonesia (BI) terkait dengan daya beli masyarakat yang harus terus dijaga demi perputaran roda ekonomi negara.

Adapun Made melanjutkan, pemerintah juga memiliki beragam inisiatif dan program untuk memberikan bantuan serta dukungan bagi UMKM, yang diharapkan dapat berkelanjutan, baik di sisi bisnis maupun pengembangan kemampuan (skill) tenaga kerja.

“Inilah sebabnya pemerintah seperti Kemenparekraf, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, punya program untuk UKM. Kalau UKM bisa bertahan dan ada pemasukan, maka inflasi bisa dikendalikan. Harga naik adalah keniscayaan, namun, penting adalah affordablity-nya (bagi masyarakat),” ujarnya.

Sementara itu, sejumlah badan ekonomi dunia beberapa waktu belakangan sepakat bahwa ekonomi global diramal akan sangat gelap akibat berbagai hal, termasuk perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung sengit.

Selain itu, ekonomi dunia pun mengalami tantangan berat sejak perang dagang antara Amerika Serikat dan China pada 2017 hingga awal 2019. Ditambah dengan adanya pandemi COVID-19 yang masih belum usai.

Meski demikian, Made mengatakan dirinya optimistis bahwa Indonesia bisa bertahan di tengah kondisi tersebut.

“Kenapa (optimistis)? Pertama, Indonesia punya penduduk 270 juta. Artinya, aktivitas ekonomi bisa diandalkan. Growth-nya ada. Kedua, harga2-harga komoditas dunia masih bagus. Balance of trade, neraca perdagangan kita masih bagus dan positif,” kata Made.


Oleh : Arnidhya Nur Zhafira
Editor : Ida Nurcahyani

Kantor Berita ANTARA