KSP: Anggaran Perlinsos 2024 Naik, Besaran Bantuan Bisa Bertambah

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo . ANTARA/HO-KSP

INFODENPASAR, Jakarta – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo mengatakan anggaran perlindungan sosial (perlinsos) pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 yang naik sebesar 12,4 persen dari outlook APBN 2023 memungkinkan besaran bantuan bisa bertambah.

Abraham di Jakarta, Selasa (29/08/2023), mengatakan dari segi jumlah penerima bantuan sosial sementara masih sama, tidak bertambah kuotanya dari tahun 2023.

“Namun, besarannya bisa bertambah. Tergantung situasi karena kita menghadapi El Nino,” ujar Abraham.

Menurut dia, besaran jumlah bantuan sosial masih dalam proses pembahasan.

Abraham mengatakan, kenaikan anggaran perlinsos juga diharapkan bersamaan dengan kondisi harga pangan terkendali, karena beberapa negara sudah mulai membatasi ekspor pangannya ke Indonesia. Dengan demikian, ada kemungkinan harga-harga pangan naik.

“Ini supaya kita memberikan perlindungan pertama bagi yang rentan. Kita alokasikan, entah jadi atau tidak ke depannya, tergantung situasi. Jadi, kita berharap El Nino tidak terlalu berdampak, kita lihat seperti apa, serta kompetisi global, jangan lupa masih ada perang,” ujar dia.

Sebelumnya, pemerintah menambah anggaran perlindungan sosial (perlinsos) pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 sebesar 12,4 persen dari outlook APBN 2023 demi menurunkan tingkat kemiskinan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan anggaran perlinsos dialokasikan sebesar Rp493,5 triliun. lebih tinggi dari outlook APBN 2023 yang senilai Rp439,1 triliun.

Peningkatan anggaran perlinsos juga ditujukan untuk perbaikan berbagai bidang yang diharapkan dapat mendukung masyarakat yang masuk dalam kelompok berpendapatan 40 persen terbawah.

Dalam peningkatan anggaran perlinsos, salah satunya mencakup unsur Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Sembako yang naik sebesar Rp7,4 triliun menjadi Rp81,2 triliun.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Bambang Sutopo Hadi

Kantor Berita ANTARA