INFODENPASAR, Denpasar – Berinovasi dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs), mahasiswa Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) berhasil meraih Best Digital Economic Solution dan 1st Runner Up Digital Social Solution dalam Anugerah Innovillage 2022 “Young Heroes in Action”, Sabtu (17/12/2022) bertempat di Auditorium Gedung Damar Telkom University.
Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) adalah salah satu kampus IT yang berlokasi di Kota Denpasar, Bali berdiri sejak tahun 2008 dan telah terakreditasi nasional dan tersertifikasi internasional.
Berdedikasi dalam menciptakan gagasan inovasi di bidang teknologi sekaligus memberikan dampak sosial dan ekonomi, mahasiswa INSTIKI dianugerahi dua gelar juara. Ialah TIM SIKI (SIstem Komputer INSTIKI) yang beranggotakan Gede Fajar Pramana, I Gede Dama Aditya, dan I Gede Restu Santika didampingi oleh dosen pendamping, Anak Agung Gde Ekayana, S.Pd., M.Pd berinovasi ciptakan social project yang berjudul “E-Palet: Pemberdayaan Teknologi Iot Untuk Infrastruktur Budidaya Ikan Lele Dalam Upaya Meningkatkan Pertumbuhan Produktivitas Ekonomi”. TIM SIKI berhasil dianugerahi sebagai Best Digital Economic Solution dalam Innovillage 2022 dan mendapatkan pendanaan sebesar Rp.45 juta.
Disusul oleh Tim KKNT Desa Belega INSTIKI yang beranggotakan Putu Krisna Antara, Ni Putu Diyah Puspita Wulandari, Nihayatul Nikma, Kadek Mahesya, Ida Ayu Agung Weda Harum, Pande Ketut Adi Surya Pranata, I Komang Agus Ary Guna, I Wayan Pawana Aris Putra, dan I Made Krisna Adyaksa dengan didampingi langsung oleh dosen pendamping Ida Bagus Ary Indra Iswara, S.Kom., M.Kom berinovasi ciptakan “Virtual Reality Tour Dalam Pengenalan Aneka Kerajinan Bamboo di Desa Belega Menggunakan Object Panorama 360°”. Tim KKNT Desa Belega INSTIKI berhasil terpilih menjadi 1st Runner Up Digital Social Solution serta mendapatkan pendanaan sebesar Rp.30 juta.
“Bergerak dari bidang keilmuan Sistem Komputer, kami (TIM SIKI) menciptakan inovasi berupa alat yang mampu memanajemen pemberian pakan secara terjadwal dan otomatis untuk budidaya ikan lele yang ada di Kabupaten Klungkung, yang bernama e-Palet” jelas Anak Agung Gde Ekayana, S.Pd., M.Pd selaku dosen pendamping TIM SIKI.
“E-Palet menjawab kerisauan peternak ikan lele di Kabupaten Klungkung untuk mengatasi pemberian pakan yang tidak teratur, tidak terjadwal, dan tidak sesuai takaran yang menyebabkan pengelolaan menjadi terkendala dan berdampak pada produktivitas ekonomi yg melemah, sehingga e-Palet hadir sebagai jawaban atas permasalahan tersebut,” lanjutnya.
Tidak berhenti sampai di sini saja, dua tim ini menyampaikan bahwa melalui penghargaan dan pendanaan yang telah diraih akan diimplementasikan kembali ke masyarakat untuk memberikan kebermanfaatan secara sosial maupun ekonomi yang berkelanjutan. (Adv)
