Masyarakat Sambut Positif Program Vaksinasi Covid-19

Oleh : Deka Prawira )*

Ketika pandemi sudah kita lewati selama lebih dari 8 bulan, ada harapan baru untuk mengakhirinya. Vaksin Corona diperkirakan siap pada Desember 2020 atau paling lambat awal tahun depan. Adanya imunisasi ini disambut baik oleh masyarakat, karena mereka tak ingin tertular virus covid-19.

Rencana masuknya vaksin Corona ke Indonesia sudah ditunggu oleh masyarakat. Walau saat ini status vaksin masih dalam masa pengujian dan penyempurnaan, namun dipastikan beberapa bulan lagi akan dimulai imunisasinya. Vaksin sangat penting agar daya tahan tubuh kita makin kuat dari serangan Corona, sehingga pasiennya berkurang dan pandemi lekas berakhir.

UNICEF mengadakan survey mengenai penerimaan vaksin covid-19 di Indonesia. Hasilnya, 65% responden mengaku mau diimunisasi ketika vaksinnya sudah tersedia. Sementara yang menolaknya hanya 7,6%. Lantas, sudah ada 75% masyarakat yang mengetahui bahwa vaksin Corona akan tersedia dalam waktu dekat. Hal ini dinyatakan oleh Rizky Ika, UNICEF communication development specialist.

Rizky melanjutkan, penerimaan vaksin tergantung dari geografis, ekonomi, status sosial, dan pendidikan. Penerimaan vaksin terbanyak ada di Papua, yakni 75%. Sedangkan terendah ada di Aceh, yakni 45%. Survey ini dilakukan agar pemerintah melakukan strategi komunikasi dan pelaksanaan berdasarkan data. Jadi yang menolak vaksin akan didekati dan diyakinkan keamanannya.

Masyarakat yang menolak vaksin karena beranggapan imunisasi ini haram. Hal ini yang masih perlu diluruskan. Karena dalam pembuatannya, vaksin covid-19 tidak mengandung zat yang terbuat dari babi. Karena dalam proses pembuatannya, diawasi oleh berbagai pihak. Mulai dari pemerintah, tim satgas covid-19, sampai pemuka agama.

Di sinilah perlunya peranan pemuka agama dalam mendukung program pemerintah. Mereka diharap ikut mendukung gerakan imunisasi Corona dan mempergunakan pengaruhnya, agar makin banyak masyarakat yang mau disuntik vaksin. Karena statusnya sudah halal dan aman. Sehingga 100%  masyarakat mau divaksin oleh pemerintah.

Pemberian vaksin ini sangat penting karena setelah disuntik, masyarakat akan kebal dari Corona. Sehingga kita bisa mengakhiri masa pandemi dan beraktivitas dengan normal. Jika pandem berakhir maka diharap keadaan ekonomi membaik kembali dan Indonesia selamat dari krisis ekonomi jilid 2. Efek domino positif ini perlu diketahui oleh masyarakat.

 Jadi, diharap semua masyarakat mau disuntik vaksin covid-19. Sebagai warga negara yang baik, mereka tertib dan mau menaati aturan pemerintah, termasuk imunisasi Corona. Lagipula, selama ini kita sudah familiar dengan imunisasi, mulai dari campak, hepatitis, sampai polio. Jadi jangan ada lagi yang menolak vaksin covid-19

Setelah semua divaksin, maka masyarakat masih diharap untuk tetap menjaga imunitas dan higienitas, agar tubuh sehat dan lingkungan bersih. Sehingga kebiasaan baik untuk tertib mencuci tangan dan pakai masker akan terus membudaya, walau pandemi sudah berakhir. Karena terbukti menyehatkan badan.

Pemberian vaksin covid-19 rencana akan dilakukan secara bertahap, mulai desember 2020 atau januari tahun depan. Nantinya, pihak yang akan disuntik imunisasi Corona pertama kali adalah tenaga medis, karena mereka yang beresiko tinggi untuk tertular dari pasien. Juga pihak yang sering berhubungan dengan orang lain, misalnya yang bekerja di ranah pelayanan publik.

Masyarakat diminta untuk tidak khawatir, karena nanti semua orang akan diberi vaksin covid-19. Pemberian prioritas kepada tenaga medis diberikan karena mereka memang membutuhkannya sebegai benteng pelindung, bukannya menganak-emaskan. Sekaligus sebagai bentuk penghormatan, karena mereka rela bekerja dalam APD selama berjam-jam tanpa lelah.

Imunisasi Corona memang baru akan diadakan beberapa bulan lagi. Namun sudah dipastikan mayoritas masyarakat menyetujuinya. Mereka ingin agar pandemi covid-19 cepat selesai dan beraktivitas dengan normal, tanpa takut resiko tertular Corona di luar rumah.

)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini