Menerapkan Nilai-Nilai Ideologi Pancasila Sama Dengan Menjaga Indonesia

Oleh: Gayatri Kinaryosih

Selayaknya sebuah virus yang menulari manusia dengan mudahnya tanpa pandang bulu, radikalisme dan terorisme juga menjangkiti masyarakat kita dengan mudahnya serta tanpa ada batasan. Menyentuh semua kalangan, muda hingga tua, pelajar hingga pekerja, bahkan berbagai golongan dan kelompok usia. Melalui propaganda yang disebarluaskan, menjadikan doktrin radikal terorisme menular dengan gampang di kalangan masyarakat.

Kita tidak tahu doktrin radikal ini sudah tertanam sedalam apa pada diri seseorang atau menular sejauh mana pada masyarakat kita. Prosesnya yang kian cepat bahkan tak mudah terdeteksi cukup menjadikan beberapa pihak kewalahan. Terlebih, tidak ada alat pengukur intensitas pengaruh radikalisme yang telah menjangkiti para korbannya.

Upaya pencegahan dan penanggulangan tentu saja telah dilaksanakan semaksimal mungkin. Pendekatan komunikasi sosial diupayakan secara maksimal guna mengurangi penularan doktrin radikalisme dan terorisme ini. Sayangnya, semua upaya ini tidak mampu berfungsi maksimal jika tidak disertai dengan kesadaran diri masyarakat.

Masyarakat yang menjadi sasaran utama doktrin perlu mawas diri guna menjauhkan diri dari potensi terpaparnya radikalisme maupun terorisme. Bentuk mawas diri ini tentunya berupa penguatan pemahaman risiko terpapar serta implementasi nilai-nilai yang baik bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Juga perlu diperhatikan kelompok umur yang sangat rentan dan sangat mudah terpengaruh oleh doktrin maupun informasi yang mengandung unsur radikalisme maupun komunisme. Sinergitas antara orangtua, anak, guru, serta lingkungan menjadi penentu utama berkembangnya perilaku dan pemikiran yang baik. Sinergitas yang buruk di satu bagian saja akan berpengaruh besar terhadap perubahan pemikiran yang diikuti dengan perubahan sikap ke arah negatif.

Pancasila memuat nilai filosofis – ideologis yang harus dijunjung tinggi oleh masyarakat sampai kapanpun. Nilai-nilai yang tertuang dalam Pancasila ini adalah pegangan atau pedoman hidup masyarakat untuk menciptakan bangsa yang kuat, berdaulat, dan merdeka. Hadirnya Pancasila mengokohkan rakyat Nusantara sebagai bangsa yang tidak mudah goyah oleh berbagai persoalan. Suatu permasalahan yang bertentangan dengan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan dapat dihindari dengan menjaga dan menjalankan nilai-nilai Pancasila lewat internalisasi ideologi Pancasila itu sendiri.

Tindakan propaganda radikalisme dan terorisme sampai isu komunisme secara nyata telah melanggar nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Nilai Ketuhanan yang bersifat universal bagi semua masyarakat beragama secara nyata mengajarkan kita untuk hidup damai dan penuh toleransi terhadap perbedaan. Dalam nilai Ketuhanan ini mengutuk tindak kekerasan seperti radikalisme, terorisme maupun kekejaman komunisme. Hal yang sama juga termuat dalam nilai Kemanusiaan pada sila ke-2, secara gamblang mengajarkan kita menghargai sesama manusia dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Nilai Persatuan mengajarkan kita untuk memelihara gotong royong dalam kehidupan, menjauhi perpecahan dan menjunjung tinggi persatuan Indonesia. Nilai Kerakyatan mengajarkan kita untuk tidak memaksakan kehendak orang lain. Serta nilai Keadilan mengajarkan untuk menjunjung tinggi keadilan serta menghormati hak dan kewajiban orang lain.

Nilai-nilai Pancasila ini secara keseluruhan merupakan pedoman hidup yang sejak dahulu telah dijaga dan dipertahankan demi terciptanya ketertiban bangsa dan negara. Pancasila merupakan norma moral yang merangkul seluruh masyarakat. Menerapkan nilai Pancasila dalam kehidupan dengan tepat dapat menjauhkan diri dari pengaruh doktrin radikalisme bahkan terorisme yang mengancam kapan saja dan di mana saja. Tidak satupun nilai Pancasila yang mengarah pada tindakan radikal dan kekejaman komunis. Pancasila layak dihargai mati dan dengan kekuatannya, tolak komunisme maupun radikalisme.

Nilai-nilai Pancasila tersebut sangat bertentangan dan mengutuk keras segala upaya yang dapat menimbulkan perpecahan bangsa. Memperkuat pemahaman dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam diri, keluarga dan lingkungan adalah cara yang bisa ditempuh dalam menjaga keutuhan bangsa dari pengaruh radikalisme maupun komunisme. Jika kita memaknai Pancasila dengan tepat, maka sulit bagi pihak lain untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tercinta ini.

Upaya mandiri masyarakat lewat menanamkan dan memahamkan nilai Pancasila di dalam diri masing-masing secara keseluruhan, baik anak-anak hingga dewasa, siapapun itu perlu terus dilakukan. Dengan begitu, betapapun doktrin gencar menyerbu masyarakat, sedalam apapun doktrin berusaha ditanamkan, tetap bisa  ditangkal dan dihindari dengan baik berkat nilai-nilai Pancasila yang mendarah daging dalam diri rakyat, diri bangsa Indonesia agar selalu menang melawan paham-paham yang bertentangan dengan jati diri bangsa Indonesia yang bersumber dari Pancasila. Terlebih lagi di tengah pandemi Covid-19 saat ini, bangsa Indonesia akan semakin solid dan lebih peduli dengan bergotong-royong membumikan nilai-nilai Pancasila menghadapi Era New Normal.

*(Ketua Generasi Literasi Terbit Regional Bandung)