Home NEWS Menjelang Siwa Ratri, Sidak Plastik di Pura Jagatnatha

Menjelang Siwa Ratri, Sidak Plastik di Pura Jagatnatha

INFODENPASAR.ID, Denpasar – Dalam rangka pelaksanaan hari raya Siwaratri yang jatuh pada tanggal 23 Januari 2020. Beberapa Pura melakukan sidak plastik. Salah satunya adalah Pura Agung Jagatnatha Denpasar.

Sidak plastik dilakukan kepada masyarakat yang akan bersembahyang di Pura Agung Jagatnatha Denpasar. Hal ini sehubungan dengan peraturan yang telah ditetapkan pemerintah mengenai pengurangan penggunaan plastik di masyarakat. Dengan mengurangi penggunaan plastik diharapkan dapat menjaga lingkungan. “Saya sudah tahu tentang himbauan ini jadi saya membawa bokor, tidak menggunakan kresek untuk membawa canang,” ucap Angga Wicaksana salah seorang yang melakukan persembahyangan di Pura Agung Jagatnatha Denpasar (23/1).

Beberapa dari masyarakat sudah tahu akan peraturan tersebut dan menggunakan wadah alternatif. Namun beberapa lainnya yang masih belum mengetahui dianjurkan untuk menaruh plastik tersebut di tempat yang telah disediakan.

Tiga Tingkatan Siwa Ratri

Hari Raya Siwaratri merupakan salah satu hari raya umat Hindu yang dilaksanakan pada purwaning tilem ke-7 (sasih kepitu) setiap setahun sekali. Perayaan hari raya Siwaratri merupakan bentuk pemujaan terhadap Ida Sang Hyang Widhi dengan manifestasi-Nya sebagai Dewa Siwa.

Berdasarkan etimologinya Siwaratri dibagi 2 kata dari bahasa sansekerta yaitu Siwa dan Ratri. Siwa sendiri memiliki makna cahaya atau salah satu manifestasi Ida Sang Hyang Widhi yaitu Dewa Siwa dalam fungsinya sebagai pelebur. Sedangkan ratri yang memiliki arti malam atau kegelapan. Jadi Siwaratri sendiri adalah malam pelebur atau malam dimana kegelapan dalam diri dilebur oleh cahaya.

Banyak yang beranggapan bahwa hari raya Siwaratri adalah hari dimana semua dosa kita dihilangkan. Apakah benar begitu? Apakah semua dosa kita akan hilang?

Hari raya Siwaratri sendiri merupakan hari dimana kita hendaknya merenungi dan mengintrospeksi diri dari dosa yang telah kita perbuat. Memohon tuntunan-Nya agar kita terlepas dari segala dosa yang telah kita perbuat.

Pelaksanaan Siwaratri sendiri dibagi menjadi 3 tingkatan yang dipilih sesuai kemampuan yaitu tingkat utama, madya dan nista.

Pada tingkatan utama kita melaksanakan monabrata yaitu tidak berbicara atau berdiam diri. Mejagra atau tidak tidur. Dan upawasa yang berarti tidak makan atau berpuasa. Sedangkan pada tingkatan madya kita hanya melaksanakan mejagra dan upawasa. Dan pada tingkatan nista hanya mejagra saja.

Oleh : Eka

Editor : Iwan Darmawan

Exit mobile version