Menko Airlangga Ajak Insinyur Indonesia Bangun Ibu Kota Nusantara

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Rapat Pimpinan Nasional Persatuan Insinyur Indonesia (PII) di Jakarta, Jumat (20/1/2023). ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian/pri.

INFODENPASAR, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan.

“Para insinyur diharapkan dapat mengembangkan inovasi dan teknologi dalam membangun IKN sebagai kota dunia untuk semua dan simbol negara maju,” kata Airlangga dalam Rapimnas PII sebagaimana dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (21/01/2023).

Ia juga meminta PII mendukung pembangunan IKN Nusantara yang cerdas, berkelanjutan, modern, berstandar internasional, dan dapat menjadi identitas bangsa, sekaligus mendorong percepatan proses transisi energi nasional.

Untuk mempercepat pembangunan IKN, pemerintah memberikan kesempatan kepada pihak swasta, badan usaha, serta masyarakat untuk turut berperan membangun infrastruktur IKN dengan menyediakan skema pembiayaan kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Pemindahan pusat pemerintahan dari Jakarta ke Kalimantan tidak terlepas dari struktur perekonomian Indonesia yang secara spasial masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, serta mempertimbangkan daya dukung Pulau Jawa, terutama di Jakarta, yang semakin menurun.

“Pemindahan IKN ke Kalimantan yang ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentu menjadi kepastian hukum bagi keberlanjutan dan keberlangsungan pindahnya ibu kota dan komitmen untuk pemerataan ekonomi agar tidak lagi Jawa sentris, tetapi juga membangun ekonomi yang inklusif terutama di kawasan timur Indonesia,” imbuhnya.

Pembangunan IKN mengusung konsep future smart forest city yang berbasis inovasi dan teknologi, yang sejalan dengan arah pembangunan Pulau Kalimantan dengan mendorong diversifikasi ekonomi sambil tetap mempertahankan fungsi Kalimantan sebagai paru-paru dunia.

Selain itu, pembangunan IKN Nusantara merupakan program padat karya yang akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar yakni sekitar 100 ribu sampai 200 ribu pekerja pada 2023 dan akan berdampak positif pada perekonomian Indonesia.

“Ke depan, pembangunan IKN ini tidak hanya tentang pembangunan infrastruktur, tetapi juga multiplier effect seperti penguatan konektivitas antarmoda, pengembangan koridor pangan dan pertanian dan juga pengarusutamaan penanggulangan bencana serta adaptasi perubahan iklim,” imbuh Airlangga.


Oleh : Sanya Dinda Susanti
Editor : Kelik Dewanto

Kantor Berita ANTARA