Menparekraf Dukung Imigrasi Tindak Tegas Wisatawan Nakal

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno saat mengunjungi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan di Kabupaten Jembrana, Sabtu (13/7/2024). ANTARA/Gembong Ismadi

INFODENPASAR, Jembrana – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno mendukung pihak imigrasi menindak tegas wisatawan yang nakal.

“Kita harus tegas. Kita sudah memberikan pariwisata yang berkualitas, sehingga wisatawan juga harus menghargai kearifan budaya serta pelestarian adat dan seni di Bali,” katanya saat mengunjungi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan di Kabupaten Jembrana, Sabtu (13/07/2024) petang.

Dia mengatakan, kepada wisatawan harus disampaikan pesan yang lugas, mereka boleh berwisata tapi harus mematuhi peraturan perundang-undangan, yang jika dilanggar maka akan menjalani proses hukum.

Dalam hal penindakan, dia mengapresiasi pihak imigrasi yang bergerak cepat menindak wisatawan asing yang melanggar peraturan.

“Wisatawan yang datang harus menyesuaikan dengan tujuan mereka datang ke Indonesia. Kalau menyimpang dari tujuan, misalnya bekerja disini itu harus ditindak,” katanya.

Selain wisatawan yang melanggar peraturan perundang-undangan, dia juga mengingatkan dampak negatif dari over tourism.

Dia mencontohkan di Barcelona, dimana warga setempat menggunakan pistol air ke arah wisatawan karena merasa tidak nyaman.

“Hal seperti itu jangan sampai terjadi di Bali. Karena masyarakat merasa kurang nyaman dengan kehadiran wisatawan kemudian muncul ekses yang kurang baik. Padahal pariwisata merupakan salah satu penggerak perekonomian,” katanya.

Untuk menjaga agar pariwisata berjalan baik, menurut dia, diperlukan keseimbangan antara wisatawan dan kenyamanan masyarakat lokal termasuk penyebaran destinasi wisata sehingga wisatawan tidak hanya terkonsentrasi pada satu wilayah.

Untuk penyebaran destinasi wisata, dia mengungkapkan tujuan pembangunan jalan tol Probowangi di Provinsi Jawa Timur dan tol Mengwi-Gilimanuk salah satunya untuk penyebaran atau pemerataan destinasi wisata.

“Sehingga wisatawan tidak hanya terkonsentrasi di Bali selatan, tapi juga ke Bali Barat yang bisa dikoneksikan dengan Banyuwangi,” katanya.

Dengan jarak tempuh Mengwi-Gilimanuk 1,5 jam sampai dua jam, dia optimis wisatawan mancanegara juga akan tertarik untuk berkunjung ke wilayah Bali Barat.

Pewarta: Gembong Ismadi/Rolandus Nampu
Editor: Biqwanto Situmorang

Kantor Berita ANTARA