Menparekraf: ‘Work from Bali’ Beri ‘Multiplier Effect’ Bagi Masyarakat

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno (kanan) bekerja di ruangannya di Politeknik Pariwisata Bali, Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (27/5/2021). ANTARA/Naufal Fikri Yusuf

INFODENPASAR, Badung – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan program ‘Work from Bali’ atau bekerja dari Bali memiliki efek berganda (multiplier effect) bagi masyarakat di Pulau Bali.

“Karena Work From Bali itu 30 persen dari kegiatan kita untuk meningkatkan angka keterhunian hotel, tapi 70 persen memberikan multiplier effect kepada produk-produk ekonomi kreatif UMKM seperti kuliner, suvenir maupun fesyen dan juga kegiatan ekonomi rakyat lainnya,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (27/05/2021).

Ia mengatakan jajaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menjalani program Work from Bali dan berkegiatan di Bali sejak kuartal pertama tahun 2021.



“Dan tingkat efisiensinya sangat tinggi dan kita mendapat nilai tambah yaitu kualitas udara yang bersih, pemandangan yang indah, produktivitas meningkat, tanpa membebani anggaran dan pada saat yang sama kita membantu saudara-saudara kita di Bali,” ungkap Menparekraf Sandiaga Uno.

Pihaknya juga mendukung langkah yang akan dilakukan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi melalui program Work from Bali yang diharapkan dapat segera direalisasikan.

Program tersebut diharapkan dapat membantu membangkitkan serta memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Pulau Dewata yang terpuruk akibat pandemi COVID-19.



“Langkah yang akan dilakukan oleh Kemenko Marves kita harapkan bisa finalisasi kuartal ketiga dengan target yang termasuk ke dalam perumusan sekitar 25 persen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sesuai dengan bidangnya bisa mulai berkegiatan di Bali untuk membangkitkan pariwisata dan memulihkan ekonomi kreatif di Pulau Bali,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan skema atau program “Work from Bali” diprediksi dapat menahan laju kontraksi perekonomian di Pulau Dewata pada 2021.

“Dengan adanya program Work from Bali melalui akselerasi pariwisata domestik berbasis MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) ini, maka tingkat penghunian kamar hotel (TPKH) juga akan mengalami peningkatan,” kata Trisno


Pewarta : Naufal Fikri Yusuf

Kantor Berita ANTARA