Netflix Akan Buat Reality Show “Squid Game”, Tanpa Konsekuensi Fatal

Serial "Squid Game" (ANTARA/Netflix)

INFODENPASAR, Jakarta (15/06/2022) – Serial yang paling banyak ditonton di Netflix kini tak hanya kisah fiksi setelah platform streaming itu membuat “kompetisi realitas terbesar” bernama “Squid Game: The Challenge”.

Tak seperti serial di mana para pemain mempertaruhkan nyawa mereka, ancaman terbesar dari 456 pemain dalam kompetisi hanyalah pulang tanpa membawa pulang 4,56 juta dolar AS, angka yang menurut Netflix merupakan nilai terbesar dalam sejarah reality TV.

“Squid Game” menjadi serial yang paling banyak ditonton di Netflix sejak dirilis pada September 2021 dan menampilkan sembilan episode yang menghadirkan kisah orang-orang terpuruk dan berusaha memperbaiki jalan hidup dengan mengikuti berbagai permainan kanak-kanak. Pertaruhan untuk mendapatkan hadiah sebesar 45,6 miliar won pun menjadi semakin tinggi, hingga nyawa menjadi imbalannya.

Musim pertama memecahkan rekor sebagai serial terpopuler Netflix sepanjang masa, ditonton lebih dari 1,65 miliar jam dalam 28 hari pertama sejak dirilis.

Sementara itu, acara kompetisi realitas sebanyak 10 episode ini akan memasukkan permainan yang terinspirasi dari serial aslinya, begitu juga permainan baru, kata Netflix, dikutip dari Reuters.

Reality show ini akan direkam di Inggris dan sejauh ini hanya melakukan kasting untuk orang yang berbahasa Inggris.

Baru-baru ini, sutradara, penulis, dan produser eksekutif “Squid Game” Hwang Dong-hyuk secara resmi memastikan bahwa serial ini akan berlanjut ke musim kedua.

Netflix dan Hwang akan kembali berkolaborasi untuk menghadirkan kelanjutan kisah yang fenomenal ini.

Hwang juga menyebutkan beberapa karakter yang mungkin akan kembali muncul, termasuk Gi-hun, Front Man, dan pria berjas yang melakukan perekrutan dengan permainan ddakji. Selain itu, musim kedua ini juga akan memperkenalkan pacar Young-hee – boneka robot perempuan raksasa yang menyeramkan di musim pertama – bernama Cheol-su.


Pewarta : Nanien Yuniar
Editor : Maria Rosari Dwi Putri

Kantor Berita ANTARA