INFODENPASAR.ID, Jakarta – Ketua Tim Laboratorium Pemeriksaan Kasus COVID-19 Provinsi Bali Ni Nyoman Sri Budayanti mengatakan pemeriksaan sampel secara cepat merupakan salah satu kunci sukses Bali dalam menangani kasus infeksi virus corona tipe baru penyebab COVID-19.
“Konsep penanganan COVID-19 adalah test (pemeriksaan), treatment (penanganan), tracking (pelacakan). Semakin cepat melakukan tes, makin cepat diobati, makin cepat melakukan tracking para orang yang kontak dengan kasus,” kata Sri dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Jakarta, Selasa (05/05/2020).
Jumlah kasus COVID-19 di Bali hingga 4 Mei 2020 total 271. Dari seluruh pasien yang dikonfirmasi positif COVID-19, ada 159 pasien yang sudah sembuh dan empat pasien meninggal dunia.
Tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Provinsi Bali mencapai 58,67 persen dan tingkat kematian (Case Fatality Rate/CFR) dari seluruh kasus 1,47 persen.
Persentase kesembuhan dan CFR di Provinsi Bali jauh di atas tingkat kesembuhan dan kematian akibat COVID-19 secara nasional yang berturut-turut 16,86 persen dan 7,45 persen.
Sri menjelaskan bahwa dalam hal pemeriksaan sampel, Pemerintah Provinsi Bali terus menambah petugas laboratorium dengan memberdayakan laboran dari berbagai rumah sakit dan universitas.
Rumah Sakit Sanglah di Denpasar juga terus menambah tenaga laboratorium dan mengadakan pelatihan bagi relawan yang ingin membantu memeriksa sampel pasien COVID-19.
“Kita anggap RS Sanglah sebagai pelatihan, siapa yang mau jadi volunter kita terima. Kita buat laboratorium di RS Sanglah sebagai pelatihan sehingga kalau ada tambahan laboratorium, SDM-nya sudah siap,” kata Sri.
Saat ini laboratorium Rumah Sakit Sanglah mampu melakukan 250 pemeriksaan sampel sehari dengan menggunakan satu mesin untuk pemeriksaan dengan metode Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT PCR), teknik pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi keberadaan materi genetik virus dan penyebab penyakit lainnya.
Pemerintah Provinsi Bali baru mendapat bantuan mesin untuk melakukan pemeriksaan menggunakan metode RT PCR dari Kementerian Kesehatan yang akan mulai digunakan pada Selasa.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Prof. drh. Wiku Adisasmito mengatakan pengetesan sampel pasien sangat penting dalam upaya mendeteksi penyebaran virus corona di suatu wilayah.
“Untuk mengetahui virus ada di mana kita perlu melakukan testing menggunakan alat dan proses tertentu, diambil sampelnya dari manusia yang terpapar,” kata Wiku.
Kalau kasus-kasus infeksi virus corona bisa ditemukan dengan cepat, perawatan pasien bisa dilakukan lebih dini sehingga risiko keparahan bisa ditekan, dan pelacakan terhadap orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan pasien COVID-19 bisa lebih cepat dilakukan sehingga risiko penularan virus bisa diminimalkan.
Pewarta : Aditya Ramadhan
Editor : Maryati
Kantor Berita ANTARA