Pemerintah Dorong Ekonomi Bali Lewat Bali Maritime Tourism Hub

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno (kanan) meninjau kapal wisata di kawasan Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Sabtu (13/2/2021). Dalam kunjungan tersebut, Menparekraf Sandiaga Uno meninjau progres pengembangan Bali Maritime Tourism Hub di kawasan Pelabuhan Benoa yang diharapkan dapat mendukung sektor pariwisata, membuka lapangan kerja serta memberi ruang produk UMKM dan ekonomi kreatif di Pulau Dewata. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp (ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)

INFODENPASAR, Jakarta – Pemerintah terus mendorong pemulihan ekonomi Bali melalui Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang dikelola PT Pelindo III.

“Proyek ini kami harapkan dapat membangkitkan kembali sektor pariwisata di Bali yang terdampak akibat pandemi,” ujar Deputi Pengembangan Usaha BUMN, Riset dan Inovasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Montty Girianna dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu (02/06/2021).

Montty menyampaikan Kemenko Perekonomian mengapresiasi rencana pengembangan BMTH di Pelabuhan Tanjung Benoa Bali dan berharap pariwisata di Bali segera bangkit dan pemulihan ekonomi segera terwujud.

“Kami atas nama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sangat mengapresiasi pengembangan BMTH ini. Semoga nantinya mampu menarik wisatawan domestik dan internasional untuk membangkitkan perekonomian Bali”, ujar Montty.

Deputi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Bidang Perekonomian, Wahyu Utomo menyampaikan proyek yang termasuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Perpres 109/2020 tersebut, ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2023.

“Pada bulan Mei ini progres konstruksi sudah mencapai 36 persen. BMTH juga telah dimasukkan kedalam program prioritas RPJMN 2020 – 2024,” jelas Wahyu.

Pelabuhan tersebut diklaim akan mampu menampung kapal pesiar (cruise) berukuran 350 meter dan kapal tersebut memiliki kapasitas hingga 6.000 penumpang.


Oleh : Kuntum Khaira Riswan
Editor : Budi Suyanto

Kantor Berita ANTARA