Pemkot Denpasar Kolaborasi Layanan Inklusif Cegah Kasus Bunuh Diri

Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat menerima kunjungan Ketua Yayasan "Bali Bersama Bisa" dr I Gusti Rai Putra Wiguna di Denpasar, Rabu (23/2/2022) ANTARA/HO-Humas Pemkot Denpasar

INFODENPASAR, Denpasar – Pemerintah Kota Denpasar, Bali, berkolaborasi dengan Yayasan “Bali Bersama Bisa” siap memberikan layanan inklusif sebagai upaya pencegahan kasus bunuh diri dan penanganan masalah kejiwaan bagi masyarakat.

Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat menerima kunjungan Ketua Yayasan “Bali Bersama Bisa” dr I Gusti Rai Putra Wiguna di Denpasar, Rabu (23/02/2022), mengatakan, pihaknya mendukung penuh terjalinnya kerja sama inklusif terutama terkait pencegahan bunuh diri yang disebabkan kekerasan seksual, tekanan sosial, dan tekanan ekonomi.

“Bila selama ini penanganan skyzofrenia sudah dilakukan Rumah Berdaya Denpasar, maka program ini bisa menjadi alternatif meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kota Denpasar,” ujar Arya Wibawa.

Wawali Arya Wibawa lebih lanjut mengatakan pihaknya ingin segera menjalankan program ini dan menindaklanjutinya sehingga bisa mencegah keinginan orang untuk bunuh diri.

“Bila program inklusif ini berjalan baik, maka akan menjadi terobosan yang pertama di Bali dan akan menambah jangkauan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.

Sementara itu, I Gusti Rai Putra Wiguna mengatakan dari data bahwa kasus bunuh diri terjadi tren meningkat, karena itu pihaknya membuat suatu program yang disebut dengan “Lisa Helpline”.

Ia mengatakan program tersebut adalah saluran telepon (hotline) untuk konseling pencegahan bunuh diri oleh Yayasan “Bali Bersama Bisa” selama 24 jam bersifat inklusif baik dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Program ini merupakan kolaborasi 13 komunitas.

“Melalui program ini diharapkan jika ada warga mengalami permasalahan dan kecenderungan mengarah ke sana (bunuh diri) sehingga bisa dicegah dan diberikan solusi terbaik. Program ini sejak April 2021 sudah melayani 964 pengaduan masyarakat seluruh Indonesia, di antaranya 30 persen masyarakat Bali. Kami memberi layanan konsultasi dengan tenaga ahli, berupa layanan krisis, memberi layanan yang lebih komperhensif bekerja sama dengan Pemkot Denpasar,” katanya.

Ia mengatakan sumber daya manusia di organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Denpasar sudah ada, dimana program serupa sudah berjalan di masing-masing dinas dan ditambah layanan kesehatan di RSUD Wangaya dan perlindungan BPJS kesehatan terkait layanan ini.

“Bila program kami dan program Pemkot Denpasar sudah terkoneksi, maka di bulan Maret 2022 kami berharap nantinya juga bisa berfungsi sebagai ‘crisis centre serta safety house’. Program ini bisa dioperasikan sejalan dengan program untuk penanganan korban kekerasan agar tidak berujung upaya bunuh diri.

Dikatakan, warga yang perlu konseling bisa diakses melalui Whatsapp dan telepon di 08113855472 (Bahasa Indonesia) dan 08113815472 (English Speaking) dan dilayani oleh 64 operator.


Pewarta : I Komang Suparta
Editor : Heru Dwi Suryatmojo

Kantor Berita ANTARA