Perumda Pasar Sewaka Dharma Terus Lakukan Operasi Pasar

Direktur Utama Perumda Pasar Sewaka Dharma Kota Denpasar Ida Bagus Kompyang Wiranata. ANTARA/Naufal Fikri Yusuf

INFODENPASAR, Denpasar – Perumda Pasar Sewaka Dharma Kota Denpasar, Bali terus melakukan operasi pasar guna menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok bagi masyarakat kota setempat.

“Kami sesuai dengan arahan dari Pemkot Denpasar harus melakukan operasi pasar yang menjual harga barang-barang dengan harga relatif lebih murah dari harga pasaran,” ujar Direktur Utama Perumda Pasar Sewaka Dharma Kota Denpasar Ida Bagus Kompyang Wiranata di Denpasar Kamis (02/02/2023).

Ia mengatakan operasi pasar itu dilakukan untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok di tengah dinamika harga sejumlah barang seperti beras dan cabai yang cenderung meningkat saat ini.

“Sebenarnya harga barang di sini relatif stabil kecuali cabe rawit merah dan beras yang naik akibat penurunan hasil panen, karena musim, gagal panen, serta kendala transportasi,” kata dia.

Ida Bagus Kompyang Wiranata menjelaskan operasi pasar itu dilakukan di dua pasar di Denpasar yaitu Pasar Badung dan Pasar Kreneng yang dilaksanakan setiap hari.

“Yang dijual diantaranya beras, minyak, cabai, bawang merah, bawang putih dan telur. Namun ini juga kami batasi dengan menyesuaikan kemampuan kami untuk memberikan subsidi,” ungkap dia

Selain operasi pasar, pihaknya saat juga sedang merancang untuk dapat memberikan subsidi transportasi untuk sejumlah komoditas tertentu yang terkait dengan pangan untuk membantu stabilitas harga.

“Barang yang kami ambil dari distributor, itu nanti akan kami berikan subsidi pengangkutannya sehingga harga di sumber dengan harga yang kami beli itu bisa sama,” kata dia.

Terkait dengan kenaikan harga BBM non-subsidi per 1 Februari kemarin, Ida Bagus Kompyang Wiranata mengaku hingga hari ini belum terpantau adanya kenaikan harga barang di Pasar Badung yang signifikan.

“Dampaknya tidak signifikan. Mungkin produk-produk seperti makanan dan minuman itu ada pengaruh, namun untuk pangan di pasar tidak terpengaruh dengan kenaikan harga BBM non-subsidi. Harganya naik karena musim, karena stok yang agak kurang,” ungkap dia

Komang Widiasih salah seorang pedagang cabai di Pasar Badung menambahkan kenaikan harga BBM non-subsidi itu juga tidak mengakibatkan kenaikan harga barang-barang yang ia jual kepada pembeli.

“Harganya sampai hari ini masih stabil. Masih normal,” ujar dia di pasar tradisional terbesar di Pulau Dewata itu.


Pewarta : Naufal Fikri Yusuf

Kantor Berita ANTARA