Presiden Ukraina Sebut Indonesia Mengundangnya Hadir di KTT G20 Bali

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy terlihat dikelilingi oleh prajurit Ukraina, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Bucha, di luar Kiev, Ukraina, 4 April 2022. (ANTARA/Reuters/Marko Djurica/as)

INFODENPASAR, Jakarta – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Rabu (27/04/2022) mengatakan di Twitter bahwa Presiden RI telah mengundangnya untuk hadir di pertemuan puncak kelompok 20 negara ekonomi terbesar (G20) tahun ini.

“Telah berbicara dengan Presiden @jokowi… Menghargai undangannya kepada saya ke pertemuan puncak @g20org,” kata dia dalam sebuah cuitan, merujuk kepada Presiden Joko Widodo sebagai ketua G20 tahun ini.

Istana kepresidenan dan kantor sekretariat negara RI belum merespons permintaan Reuters untuk berkomentar.

Ukraina bukan anggota G20, tapi ketua-ketua G20 sebelumnya pernah mengundang negara-negara lain sebagai tamu untuk menghadiri pertemuan.

Juru bicara kementerian luar negeri RI Teuku Faizasyah belum memberi konfirmasi tentang undangan kepada Zelenskyy itu ketika dihubungi oleh Reuters, tapi dia mengatakan menteri luar negeri telah “melakukan konsultasi” dan melaporkan hasilnya kepada Jokowi.

Dia tidak menjelaskan dengan siapa konsultasi itu dilakukan.

G20 telah mengutuk invasi Rusia di Ukraina yang kini telah memasuki pekan kesembilan. Invasi itu telah meningkatkan ketegangan geopolitik, mengancam ekonomi global, dan memicu krisis kemanusiaan.

Sejumlah anggota G20 telah menyerukan agar Rusia dan Presiden Vladimir Putin dikeluarkan dari KTT di Bali pada November, tapi Indonesia menolak dan mengatakan terlalu dini untuk memutuskan hal itu.

Pada pertemuan pejabat keuangan G20 di Washington pekan lalu, delegasi AS, Inggris dan Kanada melakukan aksi walk out atas kehadiran delegasi Rusia.

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengakui kelompok tersebut menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dia menyerukan kerja sama untuk mengatasi hambatan dalam pertumbuhan ekonomi global.

Sumber: Reuters


 
Pewarta : Anton Santoso

Kantor Berita ANTARA