Proyek Strategis Nasional Mampu Pulihkan Ekonomi Pasca Pandemi

Oleh : Rahmat Siregar )*

Kondisi ekonomi di Indonesia masih lesu pasca dihantam badai akibat Corona. Namun kita tidak boleh pesimis begitu saja. Pemerintah mencanangkan proyek strategis nasional untuk membangkitkan kembali sektor ekonomi agar tidak mati suri. Proyek ini juga bisa mengurangi angka pengangguran karena menyerap banyak sekali tenaga kerja.

Kondisi ekonomi di Indonesia sempat lesu, bahkan pertumbuhannya kurang dari 3 persen pada kuartal pertama 2020. Hal ini terjadi karena hantaman saat pandemi covid-19 berlangsung. Kebijakan stay at home memang mengamankan nyawa banyak orang, tapi di sisi lain juga membuat banyak pedagang merugi karena pembelinya berkurang drastis. Bahkan bisnis kelas kakap juga banyak yang kolaps dan terpaksa merumahkan pegawainya, karena orang-orang memilih untuk mengurangi pengeluaran tersier. Akibatnya angka pengangguran juga bertambah banyak.

Kondisi ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Setelah Indonesia memasuki era new normal, maka pemerintah memulai proyek strategis nasional yang diadakan di beberapa kota. Tujunnya agar perekonomian Indonesia bangkit lagi dan tidak terperosok dalam resesi. Jika ada proyek yang berjalan, maka bisa menyerap banyak tenaga kerja karena butuh banyak sekali buruh, kuli, dan pegawai lain untuk menggarapnya. Proyek-proyek ini diperkirakan bisa mempekerjakan hingga jutaan orang.

Ada 89 proyek yang berstatus strategis nasional, dan yang diprioritaskan adalah jenis proyek yang berdampak langsung pada ekonomi rakyat. Misalnya proyek pembangunan jalan tol di Jawa Timur dan Sumatera. Selain itu ada proyek pembangunan jembatan, irigasi, smelter, serta proyek di Kalimantan untuk mengolah lahan gambut pangan.

Mengapa harus memprioritaskan proyek ini? Karena dari 200-an proyek yang diajukan, hanya bisa memilih 89 proyek strategis tersebut yang memang benar-benar memiliki efek positif, khususnya terhadap ekonomi masyarakat. Misalnya jika ada proyek jembatan dan jalan tol, maka banyak orang bisa melaju dengan lancar tanpa harus terjebak macet dan pengiriman barang antar kota juga makin cepat. Proyek pengolahan lahan gambut juga bagus sekali karena bisa meningkatkan produksi bahan pangan. Perekonomian pun bisa berjalan dengan lancar kembali, setelah sempat hampir kolaps akibat corona.

Proyek strategis ekonomi ini selain menyerap jutaan tenaga kerja juga memiliki efek domino yang positif terhadap lingkungan di sekitarnya. Misalnya di sekitar bangunan proyek, warung-warung akan dijubeli oleh buruh yang istirahat sambil menikmati makan siang. Pemilik bisnis kamar kos atau rumah petak juga akan tersenyum kembali karena rumah usahanya dipenuhi lagi oleh para buruh proyek.

Biaya untuk mendanai proyek strategis nasional memang sangat tinggi, yakni 1400 Trilyun rupiah. Ketika ada pembangunan apalagi untuk infrastruktur, memang butuh dana banyak sekali. Anggota Komisi XI DPR Puteri Komarudin menyatakan bahwa sebaiknya jangan membebankan seluruh biayanya pada APBN. Sebaiknya ada program KPBU alias kerjasama pemerintah badan usaha. Jadi ada joint venture dengan pihak swasta. Jika ada KPBU maka proyek bisa berjalan lancar dan tidak ada pembebanan APBN yang terlalu tinggi.

Walau biayanya sangat tinggi tapi proyek strategis nasional harus cepat dimulai. Karena terbukti bisa mengungkit kembali kesehatan finansial di Indonesia dan juga menyerap banyak tenaga kerja. Modal proyek ini sangat besar tapi pasti keuntungannya juga besar, dan bisa dinikmati beberapa bulan ke depan.

Proyek strategis nasional (PSN) adalah usaha pemerintah untuk membangkitkan kembali sektor perekonomian setelah sempat terkulai akibat pandemi covid-19. Ada 89 proyek yang diprioritaskan untuk jadi PSN, seperti pembangunan jembatan, jalan tol, smelter, dan juga irigasi. Proyek-proyek ini bisa menjalankan kembali roda ekonomi karena menyerap jutaan tenaga kerja.

)* Penulis aktif dalam lingkar Pers dan Mahasiswa Jakarta