INFODENPASAR.ID, Denpasar – Psikolog Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Badung, Ida Ayu Saraswati Indraharsani, mengatakan pemikiran negatif yang muncul saat menghadapi pandemi COVID-19 rentan menjadi penyebab timbulnya gangguan kesehatan mental seseorang, seperti depresi.
“Orang-orang yang harus bekerja di lapangan dan tidak bisa diam di rumah saja bisa memunculkan fikiran negatif dimana negative thoughts dapat mempengaruhi kondisi tubuh misalnya cemas, susah tidur, nafsu makan berkurang, takut untuk sosialisasi. Itu tanda-tanda depresi,” kata Saraswati, saat dihubungi di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan untuk menghadapi masa pandemi ini, dianjurkan agar setiap individu belajar menerima kondisi dan mau mengubah kebiasaan terutama untuk menjaga kesehatan.
“Kita bisa bekerja seperti biasa tetapi sekarang yang terpenting adalah cara menjaga kesehatan, misalnya tetap rajin cuci tangan, menjaga jarak aman dalam berkomunikasi terutama di lingkungan ramai, penggunaan masker terutama ketika harus berinteraksi dengan orang ramai,” katanya.
Susah diawal tapi dengan pembiasaan pasti bisa, yang penting selalu saling mendukung tanpa membedakan suku, budaya, agama, ras, dan lainnya.
Jika dihubungkan dengan masa pandemi ini, Saraswati mengatakan pemicu paling besar adalah tentang permasalahan ekonomi. Salah satunya bagi pekerja-pekerja yang mendapatkan pemasukan dari pekerjaan harian.
Hingga saat ini, pihaknya menerima keluhan-keluhan selama masa pandemi COVID-19, seperti stres, tidak bisa tidur, pendapatan berkurang hingga berakhir dengan tidak mampu membiayai keluarga.
“Untuk mengendalikan kondisi ini, caranya yang pertama, menerima dulu kondisi ini meskipun sulit dilakukan karena dengan menerima akan lebih bisa berpikir apa yang bisa dilakukan selanjutnya. Kemudian, kontrol emosi, berpikir positif, mencoba mencari informasi dan coba lakukan hal-hal lain yang belum pernah dilakukan agar tetap aktif,” kata Saraswati.
Untuk meminimalisir pemikiran negatif selama masa pandemi corona ini disarankan agar tetap aktif dengan olahraga teratur, makan-makanan yang bergizi, tidur yang cukup, tetap mencari informasi namun informasi yang akurat, batasi akses sosial media, tetap menjalin kehidupan sosial dengan orang-orang terdekat walaupun hanya lewat media sosial saja,” kata dia.
Selain itu, Saraswati yang juga relawan layanan konsultasi ini telah menerima empat sampai lima orang yang konsultasi terkait dengan kecemasan menghadapi COVID-19.*
Oleh : Ayu Khania Pranishita
Editor : Erafzon Saptiyulda AS