Ratusan Lulusan Universitas Udayana Wisuda di Rumahnya

Pelaksanaan wisuda secara daring di Universitas Udayana, Bali, Sabtu (6/6). Antaranews Bali/HO-Humas Unud/fik

INFODENPASAR.ID, Badung – Hari wisuda bagi lulusan sebuah perguruan tinggi adalah puncak dari perjuangan selama masa kuliah. Mereka datang ke kampus atau tempat wisuda dengan toga simbol mereka akan diluluskan, berpakaian terbaik dan wangi. Diantar orangtua dan kadang oleh pacarnya.

Nah kali ini ada yang unik dalam wisuda mahasiswa Universitas Udayana, Bali. Kampus negeri pertama di Bali ini melepas 670 wisudawan dan wisudawati secara daring (online) yang baru dilakukan untuk pertama kalinya sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

“Wisuda online ini merupakan kebijakan yang diambil Universitas Udayana bagi lulusan yang telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti prosesi wisuda, mengingat banyak lulusan yang membutuhkan Ijazah untuk melanjutkan pendidikan maupun laporan kepada instansi tempat bekerja bagi yang memperoleh beasiswa,” ujar Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. A.A Raka Sudewi, Sp.S (K) di Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (06/06/2020).

Pelaksanaan wisuda ke-136 yang disiarkan secara langsung melalui live streaming pada kanal Youtube Udayana TV dan media sosial Facebook Universitas Udayana tersebut, 670  wisudawan yang dilepas terdiri dari 19 orang diploma, 504 orang sarjana, 73 orang profesi, 33 orang dokter spesialis, 24 orang magister serta 17 orang doktor.

Prosesi wisuda disiarkan secara langsung dari titik utama di Gedung Auditorium Widya Sabha Kampus Jimbaran yang dihadiri oleh Rektor Unud, Ketua Senat, Wakil Rektor dan tiga orang wisudawan yang mewakili wisudawan jenjang S1, S2 dan S3.

Sedangkan wisudawan lainnya beserta pimpinan di lingkungan universitas dan anggota Senat mengikuti prosesi secara daring melalui aplikasi webex Unud dari rumahnya atau tempat tinggalnya masing-masing.

Raka Sudewi menjelaskan, penyebaran COVID19 selain berdampak pada sektor ekonomi, juga membawa dampak bagi dunia pendidikan yang menyebabkan proses pembelajaran tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Untuk itu, Universitas Udayana telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menanggulangi dampak yang ditimbulkan karena menurutnya generasi muda juga harus dapat terus melaksanakan proses pembelajaran sebagai bekal menghadapi masa depan.

“Kami berpesan kepada seluruh wisudawan untuk senantiasa bijak dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh, menggunakan ilmu yang diperoleh untuk membangun bangsa ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Udayana, Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng mengatakan, sejak masa pandemi COVID-19, pelaksanaan perkuliahan dilakukan secara daring dan beberapa aktivitas lainnya seperti ujian, rapat dan bimbingan juga dilakukan secara daring.

Pandemi tersebut juga membuat pelaksanaan Yudisium, pelepasan dan penyumpahan di tingkat Fakultas untuk pertama kalinya dalam sejarah dilakukan secara daring.

“Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa keselamatan nyawa civitas akademika dan masyarakat serta seluruh keluarganya harus diletakkan di atas segala-galanya,” katanya.

Ia menambahkan, pelaksanaan wisuda ke-136 Universitas Udayana tersebut akhirnya diputuskan untuk diselenggarakan secara daring dengan mempertimbangkan sejumlah hal seperti bencana pandemi tidak diketahui kapan akan berakhir, sedangkan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi harus terus dilaksanakan

Selain itu, keputusan diambil berdasarkan pertimbangan dari Senat Universitas dan juga permohonan dari calon wisudawan untuk wisuda secara daring karena mereka berada di daerah asal dan belum memungkinkan datang ke kampus serta banyak diantara mereka yang memerlukan ijazah, transkrip nilai untuk keperluan melamar pekerjaan, melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan lain sebagainya.

“Untuk itu, wisudawan yang diwisuda hari ini akan diberikan salinan digital ijazah, salinan digital transkrip nilai dan salinan digital kartu alumni. Salinan digital ini akan diunggah dan dapat diunduh melalui akun IMISSU masing-masing wisudawan. Dokumen asli akan diserahkan di kemudian hari melalui sebuah pemberitahuan dengan memperhatikan situasi dan kondisi,” ujar Nyoman Gde Antara.


Pewarta : Naufal Fikri Yusuf
Editor : Triono Subagyo