Revisi Otonomi Khusus Demi Kesejahteraan Rakyat Papua

Pulau Papua memiliki keaneakaragaman tumbuhan tertinggi di dunia (ANTARA News Papua/HO-Balitbangda Papua Barat)

Oleh : Fransisca Marian )*

Tahun depan, akan ada pembaharuan otonomi khusus di Papua. Rakyat Papua bergejolak dan ingin otsus tersebut lebih bisa memberi perhatian kepada mereka. Pemerintah memang sudah merancang revisi otsus. Jadi bukan hanya sekadar memberi dana tambahan, namun juga peraturan lain untuk mensejahterakan mereka.

Rakyat Papua selama ini diberi kewenangan berupa otsus alias otonomi khusus yang berlaku selama 20 tahun, sejak tahun 2001 yang lalu. Sejarahnya, tahun 1999 hingga 2000 ada musyawarah besar dan Kongres Papua II yang menuntut mereka untuk menentukan nasib sendiri. Presiden kala itu, Ibu Megawati, menandatangani UU no.21 tahun 2001 tentang otsus Papua.

Keistimewaan otonomi khusus adalah pemerintahan di sana punya kewenangan dan diberi dana sebesar 100 milyar rupiah. Dana ini dikelola sendiri oleh pemerintah daerah, untuk pembangunan tanah Papua. Tujuannya agar tidak ada ketimpangan di bidang ekonomi dan sosial di wilayah sana, dan ada pemerataan pembangunan di seluruh provinsi di Indonesia.

Tahun depan, otonomi khusus akan berakhir. Sejak maret 2020, Presiden Joko Widodo sudah melakukan rapat dengan para mentri untuk menggodok otsus jilid 2. Tujuannya untuk evaluasi peraturan, apakah sudah efektif atau belum. Masyarakat Papua juga menanti aturan baru di otonomi khusus jilid 2 dengan penasaran, dan berharap hidup mereka akan lebih baik.

Jika otonomi khusus jilid 2 akan diberlakukan, maka masyarakat Papua meminta pemerintah untuk mendengarkan aspirasi mereka. Jadi, mereka ingin juga diajak dalam rapat dan bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo. Tujuannya agar otsus jilid 2 benar-benar tepat sasaran. Hal ini baru terwujud beberapa saat lagi, karena sekarang masih pandemi corona.

Presiden Joko Widodo memang selama ini memperhatikan nasib Papua dan mengunjungi wilayah itu belasan kali. Beliau juga membangun Jalan Trans Papua, jembatan, dan infarastruktur lain untuk memajukan Bumi Cendrawasih. Jadi rakyat Papua tidak usah khawatir dengan otsus jilid 2, karena aturan ini pasti akan menguntungkan mereka.

Salah satu bidang yang diperhatikan dalam otsus jilid 2 adalah edukasi. Jaminan pendidikan akn diberikan kepada para putra Papua, agar mereka bisa sekolah dan kuliah dengan lancar. Jadi yang dibangun bukan hanya infrastruktur dan sumber daya alam, melainkan juga sumber daya manusia. Kelak mereka akan bisa jadi calon pemimpin bangsa yang cerdas.

Yan Mandenas, Anggota DPR Dapil Papua menyatakan bahwa otonomi khusus jilid 2 diharapkan akan lebih jelas implementasinya. Jadi, tidak hanya dana besar yang dikeluarkan pemerintah. Namun juga ada pendampingan, nanti menata anggarannya seperti apa dan tidak dibiarkan begitu saja. Dengan begitu, maka Papua akan terus mengalami kemajuan.

Pemerintah memang sudah meranang otonomi khusus agar benar-benar mensejahterakan rakyat Papua. Juga dengan senang hati mendengar aspirasi mereka dan akan mengawal otsus agar bisa terlaksana dengan baik. Jadi tidak hanya memberi gebokan uang, tapi juga edukasi dan perhatian lebih.

Dana otsus memang begitu besar dan di otonomi khusus jilid 2 diperkirakan akan lebih besar lagi anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah. Masyarakat Papua berharap uang ini akan benar-benar dimaksimalkan untuk pembangunan di sana. Jangan sampai hanya terserap di ibu kota provinsi atau malah dikorupsi oleh oknum pejabat yang nakal.

Otonomi khusus jilid 2 dirancang untuk benar-benar memajukan tanah Papua, tidak hanya di bidang ekonomi tapi juga sumber daya manusia. Nasib anak Papua akan lebih diperhatikan pendidikannya. Masyarakat di sana juga tidak usah khawatir dengan draft otonomi khusus, karena pemerintah berusaha keras agar di Papua akan lebih maju lagi.

)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta