Revisi Otsus Papua Jilid II Sejahterakan Masyarakat

Bandara Sentani Papua.

Oleh : Abner Wanggai )*

Demi kepentingan banyak orang otonomi khusus (Otsus) Papua perlu diperpanjang dan direvisi. Sejumlah warga Papua utamanya tokoh masyarakat berharap agar otonomi khusus yang diperdebatkan sejumlah pihak perlu kelanjutan dan evaluasi. Revisi ini diperlukan agar kesejahteraan Papua dapat mengalami peningkatan.

Kepala Suku Pegunungan Tengah di Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Bani Tabuni menilai Otsus merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua.

Dirinya juga menganggap bahwa Otsus harus perlu diperpanjang dan direvisi demi kepentingan banyak orang, bukannya menolak perpanjangan Otsus seperti yang dilontarkan beberapa oknum.

Otonomi khusus merupakan solusi atas pembangunan berbagai sektor kesejahteraan masyarakat. Kalau mau mengharapkan APBN maupun APBD tidak seberapa, malah banyak daerah tidak tersentuh apalagi di wilayah pegunungan. Oleh karena itu jika ingin mendongkrak kemajuan Papua maka revisi Otsus Papua merupakan solusi yang tepat.

Mantan anggota DPRD dua periode di Kota Jayapura ini pun menganggap bahwa segelintir kelompok yang menolak Otsus Jilid II diduga ditunggangi sekelompok oknum.

Ia berharap kepada pemerintah agar lebih bijak dalam menanggapi dinamika yang ada saat ini terkait dengan revisi Otsus. Bahkan Banu Tabuni berharap agar Otsus Jilid II nanti dapat direvisi guna lebih tepat lagi.

Dalam polemik ini memang ada pihak yang menolak, namun pada kenyataannya Otsus tidaklah gagal, karena banyak bukti yang nyata jika Otsus berhasil merubah kesejahteraan masyarakat secara perlahan.

Otonomi Khusus merupakan sebuah keistimewaan yang diberikan kepada Papua sejak tahun 2001 dengan masa berlaku 20 tahun, dan selama itu pula dilakukan berbagai hal untuk memajukan bumi cenderawasih. Seperti pembangunan wilayah terpencil dan penambahan jumlah provinsi dan kabupaten. Sehingga di Papua makin modern dan pengaturan wilayah di bumi cenderawasih ini bisa semakin terorganisir.

Ondoafi Kampung Yoka, Titus Membri telah meminta agar semua pihak saling bergandengan tangan guna memberikan dukungan kepada Otsus Jilid II di Papua, mengingat bahwa Otsus ini telah membawa banyak perubahan bagi wilayah paling timur Indonesia tersebut.

Pihaknya menegaskan, jika tidak ada Otsus dan hanya berharap pada APBD serta APBN, Papua ini akan banyak tertinggal dengan daerah lain di Indonesia. Hal tersebut dinilai dari segi dana, sementara dari segi keberpihakan pun akan tertinggal.

Ia menambahkan 12 kampung yang ada di Kota Jayapura secara aklamasi sepakat mendukung agar Otsus Jilid II harus diperpanjang.

Kita juga harus memahami bahwa revisi Otsus Papua merupakan implementasi dari UU No 21 Tahun 2001 dimaksudkan untuk pembangunan kesejahteraan rakyat Papua. Sehingga, provinsi paling timur itu dapat mengejar ketertinggalan dari daerah lain di Indonesia.

Habel sempat menegaskan, semestinya implementasi UU 21/2001 Otsus tersebut dititik-beratkan pada 3 hal, yakni program yang dilaksanakan harus melindungi kepentingan warga Papua asli dan program yang dilaksanakan herus melakukan penguatan terhadap 4 pilar utama pembangunan Papua yakni Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur dan Ekonomi Kerakyatan.

Dengan demikian, pembahasan revisi UU otonomi Papua tersebut yang tengah berlangsung saat ini, harus melibatkan berbagai pihak, baik di pusat maupun pemerintah daerah.

Dukungan terhadap Otsus Papua juga datang dari tokoh agama tokoh agama Pdt Merry Lauren Wompere, yang merupakan salah satu jemaat GKI Solagratia, Arso II Kabupaten Keerom, dirinya mengaku bahwa Otsus Papua mampu memberikan pembangunan yang lebih baik di Papua jika dibandingkan dengan sebelum ada Otsus.

Dirinya mewakili jemaat GKI Solagratia Jaifuri sangat berharap agar Otsus Papua tetap berlanjut demi pembangunan dan kemajuan di Papua, pihak yang menolak Otsus Papua sama sekali tidak mewakili suara nurani orang Papua, mereka adalah musush masyarakat Papua.

Terbukti bahwa secara khusus, dana Otsus yang diterima oleh Papua sangat membantu dalam pembangunan di gereja baik secara fisik maupun mental umat Tuhan di tanah Papua.

Membangun Indonesia bukan hanya membangun pulau jawa hingga muncul asumsi jawasentris. Namun harus tetap Indonesiasentris sehingga pemerataan pembangunan dapat terwujud. Tentunya revisi Otsus Jilid 2 harus tetap diupayakan demi kemajuan wilayah Papua di berbagai sektor.

)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Yogyakarta