Rumah Sakit Minta ada Dispensasi Internet dan Keleluasan Pergerakan Ambulan Saat Nyepi

ARSSI Logo.

INFODENPASAR.ID, Denpasar – Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Bali meminta agar pemerintah memberikan kelonggaran pada kebutuhan mereka berupa dispensasi internet, ambulan RS dan Televisi pada hari Nyepi.

Menurut Ketua ARSSI Bali Dr. dr. I.B.G. Fajar Manuaba, Sp.OG, MARS, Senin (16/3/2020) di Denpasar, organisasinya telah bersurat pada Gubenur Bali Bali terkait masalah tersebut. Adapun alasan yang mereka miliki, bahwa sejak sejak tanggal 14 Maret 2020 di Media Massa sudah diumumkan oleh Pemerintah RI kasus COVID-19 sebagai Bencana Nasional.

Dan sudah pula ditindaklanjuti oleh pejabat pusat maupun daerah dengan berbagai langkah aktif. Kasus COVID-19 sudah “diduga” menunjukkan perkembangan jumlah kasus secara eksponensial. Bersamaan dengan kasus COVID-19, kasus Demam Berdarah Dengue juga sedang mengalami peningkatan di semua wilayah di Provinsi Bali.

Berkenaan dengan kondisi di atas Rumah Sakit Swasta, Rumah Sakit Pemerintah, dan Dinas Kesehatan sedang melakukan koordinasi secara intensif dalam menghadapi Bencana Nasional COVID-19 sekaligus peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue. Koordinasi sebagian besar dilaksanakan dengan Whatsapp yang didukung akses Internet. Demikian juga konsultasi antara Rumah Sakit dengan Dokter dilaksanakan dengan media yang sama tujuannya adalah mempersingkat waktu dan dapat mengirim data.

Hari Nyepi

Pada Hari Raya Nyepi tahun 2019 Pemda Provinsi Bali mengambil kebijakan untuk “meniadakan” akses internet, televisi, dan tidak memberikan dispensi perjalanan ambulan rumah sakit.

Menurut Dokter Fajar, ARSSI Bali meminta pada Hari Raya Nyepi yang akan dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2020 mendapat dispensasi. “Pertimbangannya akses internet kami perlukan karena kami harus berkoordinasi dengan intensif via Whatsapp dan Internet Video sehingga tidak ada keterlambatan penanganan dan mencegah kasus makin bertambah, baik untuk COVID-19 maupun Demam Berdarah Dengue,” jelas dosen Fakultas Kedokteran Unud ini.

Televisi diperlukan agar komunikasi pemerintah dan masyarakat tidak terganggu pada situasi Bencana Nasional. Juga mencegah munculnya informasi yang salah atau bersifat HOAX justru membuat kepanikan masyarakat yang tidak perlu.

Begitu pula, kata Dokter Fajar Ambulan Rumah Sakit sebaiknya diijinkan bergerak tanpa harus ditemani Pecalang. Pada saat situasi Bencana Nasional, Ambulan Rumah Sakit diperlukan untuk mengirim pasien selain itu diperlukan untuk pertukaran logistik dan SDM antar Rumah Sakit.

“Saat ini kami mengalami keterbatasan Alat Perlindungan Diri, masker bedah, dan masker N95. Kami juga tidak mampu menyiapkan Alat Perlindungan Diri yang sudah terbatas untuk Pecalang.

Kami juga mohon agar perjalanan Ambulan Rumah Sakit tidak terhalang oleh pemeriksaan Pecalang karena perjalanan Ambulan Rumah Sakit dilakukan dengan amat selektif dan tujuan jelas.”

Surat resmi juga sudah dikirimkan ke Majelis Utama Desa Adat Provinsi Bali,

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia Provinsi Bali dan

Direktur Rumah Sakit Swasta di Provinsi Bali.

Tim INFODENPASAR.ID

Editor: Iwan Darmawan

1 COMMENT

Comments are closed.