Sekda Bali Pastikan Pemilu 2024 Pada 14 Februari Tak Ganggu Hari Pertama Pungutan Wisman

Sekda Bali Dewa Made Indra saat apel pengawasan tahapan Pemilu 2024 bersama bawaslu di Denpasar, Senin (20/11/2023). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari

INFODENPASAR, Denpasar – Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra memastikan hari pemungutan suara Pemilu 2024 tidak akan mengganggu hari pertama pemberlakuan kebijakan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali pada tanggal 14 Februari 2024.

“Pengalaman pemilu bukan kali pertama, melainkan melaksanakan sekian kali. Sebelumnya, pemilu tidak pernah menciptakan kondisi yang mengakibatkan pariwisata terganggu. Kami tetap optimistis pemilu berjalan baik, pariwisata terus bertumbuh baik,” kata Dewa Made Indra usai mengikuti Apel Siaga Pengawasan Tahapan Pemilu 2024 di Denpasar, Senin (20/11/2023).

Dewa Indra menilai Bali, baik pemilu maupun pariwisata, sama pentingnya. Pemilu yang lancar akan mencerminkan pemerintahan yang demokratis, sementara pariwisata menandakan kondisi denyut nadi perekonomian.

Selain meyakini fokus pada pemilu tak akan terganggu karena dibarengi dengan memulai pungutan wisman, birokrat nomor satu di Pemprov Bali itu juga melihat ada potensi saat momentum itu justru wisatawan asing datang ke bali.

“Pengalaman terdahulu wisatawan justru tertarik dengan pelaksanaan pemilu di daerah kita karena pemilu aman, datang ke TPS pakai busana adat, suasana tenang. Pengalaman pemilu terdahulu ada beberapa negara yang mengirim pengamatnya ke Bali melakukan monitoring, ini modal kita melaksanakan dengan baik,” ujarnya.

Meski demikian, Dewa Indra tetap meminta agar dua hal ini berjalan tanpa ada gangguan, salah satunya Bawaslu Provinsi Bali yang bertugas dalam pengawasan pemilu agar fokus pada tugasnya.

“Ini pentingnya keberadaan bawaslu. Kalau bawaslu bisa menjaga dengan baik, pemilu terlaksana baik, pasti tidak menimbulkan gangguan apa pun bagi wisatawan,’ kata dia.

Birokrat asal Buleleng itu menggambarkan bawaslu seperti wasit dalam pertandingan sepak bola. Mereka harus memiliki penglihatan yang tajam dalam memantau setiap pelanggaran.

Selain itu, seorang wasit juga harus tepat dalam memberikan sanksi ketika pemain melakukan pelanggaran sehingga tidak ada keributan yang timbul dari penonton, bahkan kekacauan antarpemain.

“Saya percaya bawaslu sudah mengondisikan jajarannya untuk memiliki kapasitas itu. Harapan kita mewujudkan pemilu berintegritas bisa terwujud,” ujar Sekda Bali.

Ketua Bawaslu Provinsi Bali I Putu Agus Tirta Suguna menyatakan jajarannya sudah siap mengawasi pelaksanaan Pemilu 2024.

Apel yang diikuti sekitar 1.000 anggota. Mereka akan bertugas hingga tingkat terbawah. Dalam hal ini, dia mengingatkan mereka akan kewajiban menjaga integritas dan netralitas.

Menurut dia, alih-alih memberi sanksi pelanggaran, mereka berupaya mengedepankan pencegahan dengan mengimbau peserta pemilu dan edukasi hingga ke masyarakat karena masyarakat juga berhak melakukan pelaporan ketika menemukan pelanggaran.

“Jadi. untuk pemilu yang sekarang ini zonasi pemasangan alat peraga kampanye di tingkat kecamatan dan desa KPU tidak persiapkan, juga ada proses yang terkait dengan politik uang. Itu mungkin potensi-potensi yang akan mereka lakukan untuk menarik simpati, ini yang perlu kami mitigasi dan kami persiapkan,” ujar Agus Tirta menyebut beberapa contoh gangguan pemilu.

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor : Widodo Suyamto Jusuf

Kantor Berita ANTARA