Tionghoa Kuta Sembahyang Imlek 2571

Ritual Imlek di desa Kuta (foto ant).

INFODENPASAR.ID, Badung – Ratusan warga etnis Tionghoa melakukan persembahyangan Tahun Baru Imlek 2571 di Vihara Dharmayana Kuta, Kabupaten Badung, Bali.

“Umat mulai berdatangan untuk bersembahyang sejak tadi dini hari tepat saat waktu pergantian tahun,” ujar Kelian Banjar Dharma Semadi Kuta, Adi Dharmaja Kusuma, di Mangupura, Sabtu (24/1/2020).

Ia mengatakan, biasanya sebelum bersembahyang di vihara, warga sebelumnya bersembahyang sendiri di rumahnya masing-masing.

“Setelah sembahyang di rumah, umat akan ke vihara lagi dan kemudian melakukan silaturahmi ke sesama warga lainnya,” katanya.

Adi Dharmaja Kusuma menjelaskan, satu hari sebelum Tahun Baru Imlek, warga di kawasan Vihara Dharmayana Kuta, juga melaksanakan ritual tolak bala yang dilakukan dengan berkeliling kampung dengan arak-arakan satu naga liong dan lima barongsai.

Saat melakukan ritual, warga juga melakukan persembahyangan ke seluruh penjuru mata angin di setiap titik persimpangan jalan yang dilewati.

Dalam persembahyangan tersebut, umat juga memberikan persembahan yang melambangkan semua unsur dewa. Unsur Shingbing ada warna kuning, warna hijau dan hitam.

Ia menambahkan, seluruh persembahan itu melambangkan semua unsur dewa. Dalam berbagai jenis persembahan seperti kue mangkoknya, samsingnya dan berbagai persembahan lain melambangkan semua unsur dewa.

“Ritualnya memiliki makna agar makhluk-makhluk yang kami percayai berada di alam lain, dapat menerima persembahan berikan secara tradisi Tionghoa,” ujar Adi Dharmaja Kusuma.

Setelah pada pagi hari melakukan persembahyangan Tahun Baru Imlek. Pada malam harinya di vihara tersebut juga akan diselenggarakan sejumlah Pementasan seperti Barongsai dan Wushu.

Rangkaian peringatan Tahun Baru Imlek akan ditutup pada perayaan Cap Go Meh yang akan diselenggarakan 8 Februari mendatang.

“Saat perayaan Cap Go Meh akan dilakukan persembahyangan kepada para Bodhisatva-Mahasatva-Kongco yang dipuja di vihara ini yang juga akan dipentaskan sejumlah kesenian khas Tiongkok,” kata Adi Dharmaja Kusuma.


Pewarta : Naufal Fikri Yusuf
Editor : Triono Subagyo

Kantor Berita ANTARA