INFODENPASAR, Jakarta – Wakil I Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Suwarno mengatakan Aceh dan Sumatra Utara membutuhkan stadion utama untuk pembukaan dan penutupan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024.
Dukungan pemerintah pusat, lanjut Suwarno, dibutuhkan untuk menyukseskan pesta olahraga terbesar di Tanah Air tersebut.
“PON ini akan dilaksanakan mulai 9 September 2024 bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional (Haornas). Pelaksanaannya saat tahun politik, namun masih pada masa bakti Presiden Joko Widodo,” kata Suwarno dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (10/01/2023).
Dalam rapat koordinasi beberapa lembaga di Jakarta, hari ini, Suwarno mengatakan rencananya pembukaan PON 2024 dilakukan di Aceh. Sementara Sumut menjadi lokasi penutupan.
“Dua-duanya belum ada stadion (untuk pembukaan dan penutupan) sehingga kami memonitor untuk pembangunan stadion. Satu untuk di Aceh dan satu di Sumatra Utara,” kata Suwarno menambahkan.
Selain stadion, lanjut Suwarno, tuan rumah PON 2024 masih memerlukan peralatan pertandingan.
“Ini sudah dikomunikasikan dengan Kemenpora. Saat ini masing-masing provinsi sedang menyiapkan venue, akomodasi, dan keperluan lain,” ujar Suwarno.
Dia juga menekankan agar memanfaatkan arena pertandingan yang sudah ada dengan merenovasi dibandingkan membangun yang baru.
Selain PON, peralatan tambahan yang ramah disabilitas juga diperlukan mengingat Aceh dan Sumatra Utara juga menjadi tuan rumah Pekan Paralimpik Nasional (Pepasnas) XVII/2024.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Prasarana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Essy Asiah mengatakan waktu persiapan sudah tinggal satu tahun. Dia berharap dukungan pemerintah pusat segera terealisasi.
Atas beberapa masukan, pimpinan rapat Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Sekretariat Kabinet (Setkab), Yuli Harsono, akan mengupayakan rapat terbatas.
“Kami sedang usulkan rapat terbatas untuk pembahasan persiapan PON XXI/2024 Aceh-Sumut. Perlu disampaikan inventarisasi hal-hal apa saja diperlukan di Aceh dan di Sumut,” ujar Yuli.
Oleh : Muhammad Ramdan
Editor : Gilang Galiartha
Kantor Berita ANTARA
