Virus Covid-19 Serang Fisik, Hoax Covid-19 Serang Psikis

Virus corona

Oleh: Johan Apriadi  

Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) atau yang dikenal dengan nama Virus Corona telah menyebar secara masif. Penyebarannya bahkan telah meluas hampir di seluruh daerah di Indonesia.

Di tengah merebaknya Virus Corona yang menjangkiti warga, sebagian warga lainnya justru mendapatkan suguhan informasi yang tidak benar alias hoax. Jika virus Corona berdampak pada gangguan fisik, hoax berdampak pada psikis.

Merujuk pada penjelasan medis, gejala umum secara fisik yang terlihat saat seseorang terjangkit Virus Corona di antaranya mengalami deman (flu), batuk, dan sesak napas. Bahkan jika terjadi komplikasi berupa pneumonia, hal tersebut bisa berakibat pada sindrom gangguan pernapasan akut.

Sementara itu, warga warga lainnya secara terus-menerus disuguhi informasi hoax di tengah bencana Covid-19. Hal ini tentu akan menimbulkan kepanikan yang bisa berpengaruh kepada gangguan mental, dan jika parah, bisa berdampak pada perilaku stress, bahkan bisa mengakibatkan warga menjadi depresi.

Untuk melihat dampak psikis dari penyebaran informasi hoax di tengah merebaknya Virus Corona, dapat dilihat dari Indeks Kebahagian warga Indonesia (Happiness Report). Data yang dirilis oleh PBB terkait World Happines Report (WHR) tahun 2019, posisi Indonesia menempati peringkat 92 dari 156 Negara. Peringkat tersebut bisa saja anjlok seiring dengan merebaknya pandemi Corona ditambah lagi dengan hoax yang ikut tersebar ditahun ini.

Meski dipahami, hoax bukanlah termasuk salah satu variabel yang menjadi alat ukur untuk mengetahui indeks kebahagiaan warga. Diantara variabel utama untuk melihat Indeks kebahagiaan warga adalah harapan hidup sehat dan dukungan sosial. Namun demikian, hal ini menyimpan makna tersirat yang harus dipahami semua orang.

Untuk mengukur kebahagiaan warga, sesungguhnya tersirat, bahwa hoax sangat beririsan dan berpengaruh terhadap variabel harapan hidup dan juga berpengaruh pada variabel dukungan sosial warga, sebab hoax sekali lagi akan berdampak pada psikis dan mental warga, dimana dukungan psikis dan mental warga yang kuat sangatlah dibutuhkan guna melawan Virus Corona.

Di saat warga yang dinyatakan posotif corona meningkat drastis, penyebaran dan eskalasi hoax pun kian menyebar dan banyak dikonsumsi warga. Maraknya hoax yang berseliweran, kesemuanya bisa merusak mental warga dalam menghadapi wabah penyakit yang ada disekitarnya.

Untuk menganggulanginya, kita perlu mengurangi intensitas membagikan berita dan informasi tentang Corona yang menyeramkan atau yang bisa membuat panik warga. Sangat ditekankan bahwa kondisi psikologis yang stabil penting di masa-masa krisis seperti ini. Kian meningkat kecemasan publik, akan berpotensi menimbulkan kekacauan sosial yang lebih besar.

Terakhir, menyebarluaskan informasi dan berita yang membangun optimisme sangat dibutuhkan. Meyakinkan publik bahwa bangsa Indonesia bisa memenangkan perang melawan Corona sekaligus melewati masa-masa sulit ini.

Menelan mentah-mentah berita hoax bukanlah hal yang dapat ditoleransi. Hoax atau berita bohong adalah hal yang dapat membunuh kita dan keluarga dekat kita. Wajarlah jika hoax menjadi hal urgent dan tidak dapat diterima. Oleh karena itu marilah kita bersama-sama melawan hoax, sebelum hoax membunuh kita.

(Ketua Forum Pegiat Media Sosial Independen Regional Tangerang)