BPD Bali Minta Nasabah Waspadai Penipuan Undian Berhadiah

Nasabah mendapatkan informasi undian berhadiah palsu yang mengatasnamakan BPD Bali di Denpasar, Kamis (7/9/2023). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

INFODENPASAR, Denpasar – BUMD PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali meminta nasabah mewaspadai modus penipuan undian berhadiah yang dilakukan melalui media sosial.

“Saat ini kami tidak sedang mengadakan undian berhadiah,” kata Sekretaris Perusahaan BPD Bali Ida Bagus Gede Ary Wijaya Guntur di Denpasar, Kamis (07/09/2023).

Dia menjelaskan saat ini mulai marak terjadi aksi penipuan dengan mencatut nama bank BUMD milik pemerintah daerah di Bali itu.

Penyebaran informasi menipu terkait pendaftaran undian berhadiah itu secara sporadis dilakukan melalui media sosial.

Salah satunya undian berhadiah melalui aplikasi di media sosial, Facebook dengan akun palsu mengatasnamakan perbankan daerah itu dan para korbannya diwajibkan melalukan pendaftaran setelah menekan fitur “klik daftar”.

Nantinya, para korban diminta untuk mengisi data pribadi nasabah. Padahal, apabila pihaknya resmi mengadakan undian berhadiah, tidak pernah meminta data pribadi.

Namun, ia belum mengungkapkan adanya data laporan nasabah yang tertipu atau sudah melakukan pendaftaran.

Apabila pihaknya benar melakukan undian berhasil maka secara otomatis para nasabah sudah bisa mengikuti undian di Bank BPD Bali berdasarkan saldo mengendap nasabah.

“Kami kalau melakukan pengundian hadiah tidak pernah meminta data pribadi nasabahnya atau melalui pendaftaran. Apalagi meminta kata kunci pada mobile banking atau ATM itu sudah kami pastikan penipuan,” katanya.

Ia mengimbau masyarakat untuk menghubungi layanan konsumen melalui nomor 1500844 untuk mendapatkan informasi layanan.

Ia juga mengajak nasabah untuk mengganti personal identification number (PIN) atau nomor akses pribadi secara berkala untuk terhindari dari iming-iming undian palsu itu.

“Perlu diingat, kode aktivasi/OTP, PIN, kata sandi sifatnya sangat rahasia,” katanya.

Pihaknya meminta masyarakat menolak jika ada yang meminta untuk menekan “kode” nomor penggantian karena merupakan modus penipuan menggunakan fitur penerusan panggilan untuk mengirimkan data telepon dan pesan singkat (sms).

Ia juga mengajak nasabah menghubungi call center BPD Bali di 1500844 untuk mengecek jika ada transaksi tidak dikenal untuk dilakukan pemblokiran rekening.


Pewarta : Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor : Faisal Yunianto

Kantor Berita ANTARA