Kemenpora Dukung Kejuaraan Dunia Biathle/Triathle 2023 di Bali

Mewakili Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, Staf Ahli Bidang Inovasi Kepemudaan dan Keolahragaan Kemenpora Yohan hadir dalam upacara pembukaan Kejuaraan Dunia Biathle/Triathle 2023 di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (2/11/2023). (ANTARA/Ho/Kemenpora)

INFODENPASAR, Jakarta – Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan Kejuaraan Dunia Biathle/Triathle 2023 di Nusa Dua, Badung, Bali, yang dibuka pada Kamis (02/11/2023).

Biathle adalah olahraga pantai yang menggabungkan cabang olahraga lari dan renang. Sementara triathle merupakan cabang gabungan olahraga menembak, renang, dan lari. Briathle dan triathle menjadi bagian dari modern pentathlon, salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade.

“Kami menyambut baik penyelenggaraan kejuaraan dunia modern Internationale de Pentathlon Moderne (UIPM) Biathle/Triathle 2023 ini. Suatu kehormatan buat Indonesia terlebih untuk pertama kalinya dapat diselenggarakan di Indonesia, bahkan di Asia, penyelenggaraan kompetisi internasional modern pentathlon,” ujar Staf Ahli Bidang Inovasi Kepemudaan dan Keolahragaan Kemenpora Yohan melalui keterangan tertulisnya di laman resmi Kemenpora RI, Kamis.

“Kami mengetahui bahwa modern pentathlon merupakan salah satu cabang olahraga Olimpiade, sehingga diharapkan pada kejuaraan akbar tingkat dunia ini dapat mengukir dan mempersembahkan prestasi untuk Indonesia dan negara-negara peserta,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Yohan mengatakan kejuaraan dunia Biathle/Triathle juga menjadi ajang bergengsi sebagai upaya memberikan kontribusi dalam bentuk prestasi untuk menuju peringkat yang lebih tinggi yaitu peringkat dunia.

Kejuaraan Dunia Biathle/Triathle di Bali tidak hanya untuk memasyarakatkan modern pentathlon di Indonesia, tetapi juga mencari dan menciptakan atlet-atlet yang potensial dari Indonesia.

Selain itu, juga sebagai sarana pengembangan dan pemberdayaan bakat atlet, utamanya dalam event internasional.

“Tak hanya itu, semoga olahraga ini bisa semakin populer di Tanah Air. Lalu juga diharap kepengurusan federasinya bisa lengkap di seluruh provinsi. Sehingga lebih mudah untuk menjaring talenta,” kata Yohan.

Kejuaraan tersebut diikuti sekitar 34 negara dari lima benua. Kemenpora berharap, ajang tersebut mampu mendongkrak perekonomian dan sport tourism di tempat terselenggaranya kejuaraan.


Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Roy Rosa Bachtiar

Kantor Berita ANTARA