KPU Bali Ungkap Potensi Satu TPS Berisi 600 Pemilih Saat Pilkada

Dokumentasi Komisioner KPU Bali I Gede John Darmawan saat diwawancara di Denpasar, Bali. ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari

INFODENPASAR, Denpasar – Komisioner KPU Bali I Gede John Darmawan mengungkapkan dalam satu tempat pemungutan suara (TPS) pada Pilkada Serentak mendatang kemungkinan jumlah pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) akan lebih besar dibandingkan saat Pemilu 2024 lalu karena adanya rencana dua TPS dijadikan satu.

“Jadi kalau Pemilu 2024 satu TPS maksimal 300 DPT, sekarang untuk pilkada satu TPS bisa maksimal 600 DPT, jadi kemungkinan dua TPS dijadikan satu,” kata dia saat dihubungi di Denpasar, Rabu (24/04/2024).

John juga menyebut jumlah pemilih dalam satu TPS nantinya tidak hanya lebih gemuk dari saat Pemilu 2024, namun juga lebih banyak dari saat Pilkada 2020 dengan maksimal 500 pemilih dalam DPT saat itu.

Efisiensi ini kemudian berdampak pada rekrutmen kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), dimana KPU Bali akan mengerucutkan jumlah petugas yang tadinya 89.663 orang di 12.809 TPS menjadi berkurang kemungkinan hampir separuhnya.

“Iya kan penyusunan kembali pasti pengerucutan atau berkurang, kami juga kerja sama dengan kepala lingkungan dan PPS, dengan proses rekrutmen ini tentu kemampuan dalam penguasaan teknologi itu akan kami utamakan,” ujarnya.

Saat ini KPU Bali dan jajaran di kabupaten/kota sedang merancang proses rekrutmen panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS), dimana setelah terbentuk mereka akan melakukan pemutakhiran data dan dapat menentukan jumlah TPS.

“Mereka akan melakukan pemutakhiran data pemilih bulan Juni, langsung setelah itu kami tahu jumlah TPS, berdasarkan itu baru kami melakukan rekrutmen KPPS, kami masih menunggu petunjuk teknis KPU,” kata John.

Melihat jadwal Pilkada Serentak, ia mengatakan kemungkinan rekrutmen petugas di TPS berlangsung Oktober, dengan mengutamakan proses evaluasi terhadap KPPS Pemilu 2024.

Menurut komisioner bidang pemberdayaan masyarakat dan SDM itu, dengan adanya pengerucutan TPS akan memudahkan penyelenggara mengumpulkan panitia, apalagi selepas pemilihan Februari lalu akan bertambah anak muda berusia 17 tahun yang berpotensi ikut terlibat.

KPU Bali berharap pada momen bersejarah Pilkada Serentak lebih banyak lagi keterlibatan anak muda dalam proses demokrasi ini, sebab mereka bisa melihat dari dalam bagaimana jalannya pemilihan.

“Kami ingin mewujudkan proses demokrasi dan membuktikan bahwa anak muda bisa berdemokrasi tidak hanya melalui forum di luar tapi penyelenggara pemilihan, kan lebih bermanfaat karena akan tahu proses itu bagaimana di luar dan bagaimana di dalam,” ujar mantan Ketua KPU Denpasar itu.

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor : Widodo Suyamto Jusuf

Kantor Berita ANTARA