Pemkot Denpasar: 500 Hektare Lahan Berpotensi Dukung Ketahanan Pangan

Sekretaris Daerah Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana saat membuka kegiatan Matching Fund 2022 di Agro Learning Center Denpasar. ANTARA/Ni Luh Rhismawati.

INFODENPASAR, Denpasar – Pemerintah Kota Denpasar mencatat ada sekitar 500 hektare lahan pertanian non-basah dan pekarangan rumah tangga di Ibu Kota Provinsi Bali itu yang potensial dimanfaatkan untuk mendukung program ketahanan pangan.

“Program ketahanan pangan hendaknya juga dikuatkan di lingkungan keluarga atau rumah tangga masing-masing,” kata Sekretaris Daerah Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana di Denpasar, Kamis (24/11/2022).

Pihaknya tidak memungkiri sulit untuk mendapatkan lahan pertanian yang luas di Kota Denpasar. Namun, persoalan luasan lahan tidak akan menjadi kendala dengan pengembangan inovasi pertanian.

Terlebih saat ini sudah banyak teknologi pertanian yang dikembangkan untuk mendukung pertanian perkotaan (urban farming).

“Dapat pula dikembangkan agro-agro yang di dalamnya diperkaya dengan tanaman pangan dan apotek hidup, yang tentunya akan berguna bagi masyarakat,” ucapnya.

Program ketahanan pangan, lanjut dia, tak saja bisa dikembangkan di lingkungan keluarga, tetapi juga bisa dikembangkan di tingkat desa/kelurahan.

“Akan sangat bagus jika didukung pula oleh para akademisi sehingga masyarakat lebih cepat mengetahui inovasi-inovasi di bidang pertanian,” ujar Alit Wiradana.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar Ida Bagus Mayun Suryawangsa menambahkan sekitar 500 hektare lahan pertanian non-basah dan pekarangan rumah tangga tersebut tersebar di empat kecamatan.

“Yang paling banyak itu di Kecamatan Denpasar Timur, kemudian Kecamatan Denpasar Utara, Denpasar Selatan, dan Denpasar Barat,” ujar Suryawangsa.

Namun sayangnya, kata Suryawangsa, dari 500 hektare lahan, yang sudah termanfaatkan baru sekitar 1-2 persen.

“Kami berusaha kejar terus, paling tidak untuk tahap awal bisa lebih dari 5 persen yang bisa dimanfaatkan untuk ketahanan pangan di tingkat keluarga,” ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga mendorong agar semakin banyak generasi muda di Kota Denpasar yang mau menekuni pertanian karena rata-rata usia petani di daerah setempat lebih dari 50 tahun.

“Jumlah petani di Kota Denpasar sekitar 900 orang dan didominasi mereka yang lanjut usia. Sedangkan untuk luasan lahan pertanian basah, yang tersisa sekitar 1.900 hektare,” kata Suryawangsa.


Pewarta : Ni Luh Rhismawati
Editor : Zita Meirina

Kantor Berita ANTARA