Perjalanan Seniman yang diceritakan dalam Pameran Seni Tunggal

Anton Subiyanto saat pembukaan pameran (foto Eka)

INFODENPASAR.ID, Denpasar – “Invisible Journey” adalah sebuah pameran seni tunggal dari Anton Subiyanto. Dalam tajuk Invisible Journey ini Anton membayangkan dirinya sebagai seorang penjelajah yang menjelajahi dan mengeksplor tempat-tempat yang asing. Dengan imajinasi yang tak terbatas Anton dapat menikmati tempat tujuan yang menarik dan menciptakan sebuah lingkungan. Baginya tidak ada tempat yang terbatas untuk berpetualang dari satu tempat ke tempat yang lain. Dalam setiap karyanya Anton menyampaikan visi dan imajinasinya yang menjadi cerita unik di setiap kanvasnya. Ia percaya bahwa setiap orang memiliki kemampuan untuk menghargai tujuan akan mengembangkan misi dengan upaya untuk mencapai jalan mereka.

Anton subiyanto sendiri merupakan seniman asal Yogyakarta yang lahir pada tahun 1980. Ia merupakan lulusan dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta dengan jurusan Seni Grafis. Sejak tahun 2008, Anton sudah aktif berpartisipasi pada pameran seni Internasional di berbagai negara seperti Malaysia dan Australia. Dan pada tahun 2014, Anton memenangkan Southeast Asia Painting of the Year Award yang diselenggarai oleh United Overseas Bank (OUB).

Pada pameran Invisible Journey ini, salah satu karya yang menjadi pusat perhatian adalah “Keluarga Biru Muda”. “Lukisan ini awalnya saya buat untuk menjadi kado untuk Ibu saya.  Karya ini adalah pemaknaan saya terhadap Ibu. Namun Ibu saya kurang mengerti tentang lukisan” Ujar Anton. Lukisan Keluarga Biru Muda ini juga menjadi lukisan dengan pengerjaan paling lama bagi Anton. “Dalam pengerjaannya sendiri lukisan ini sempat mangkrak kurang lebih satu tahun” jelas seniman kelahiran Yogyakarta ini.

Pameran seni tunggal Invisble Journey ini dibuka di Artotel Sanur pada tanggal 30 Januari 2020 dan akan berakhir pada tanggal 31 Maret 2020. Dan 2 bulan lagi, Anton akan menyelenggarakan pameran lagi di Gallery Semarang dengan membawa materi tentang hubungan manusia dengan tumbuh-tumbuhan.

Perwarta : Eka Widya Putra