INFODENPASAR, Denpasar (04/10/2023) – Delapan puisi diluncurkan Penyair Satrio Welang, dalam upaya mempublikasikan karyanya ke khalayak lebih luas. Kali ini ia menggambil konsep video pembacaan puisi. Tak tanggung-tanggung, 38 Seniman digaet untuk tampil membacakan karyanya. Mereka adalah seniman lintas bidang, lintas generasi. Baik itu dramawan, sutradara, aktor, sastrawan, penyair, cerpenis, pegiat musikalisasi puisi, perupa, penyanyi, penari dan lain-lain. Delapan Puisi karya Satrio Welang ini berjudul ‘Perjalanan Dingin’, ‘Surat Kematian Penyair’, ‘Jatuhnya Sepotong Bulan’, ‘Di Tangkai Mawar Mana’, ‘Sajak Toya’, ‘Tahanan’, ‘Hukuman’ dan ‘Pusaran’. Puisi-puisi ini ditulisnya dengan rentang waktu dari tahun 2013 hingga 2022, banyak bermuara tentang kematian, romantisme, fenomena sosial, juga gugatan-gugatan.
Mereka yang tampil adalah dramawan Nanoq Da Kansas, penyair dan perupa Wayan Jengki Sunarta, sutradara teater dan aktor Hendra Utay, sutradara teater dan penyair Kardanis Muda Wijaya, penyair dan aktris teater Wini Arthini, sutradara teater Yuanita Ramadhani, musisi teater Heri Windi Anggara, musisi teater Wendra Wijaya, penyanyi dan aktris Eba Ayu Febra, pembaca puisi Tria Hikmah Fratiwi, penyair dan aktris teater Kadek Desi Nurani, penyair Achmad Obe Marzuki, penyanyi Risma Putri, aktris teater dan penyair April Artison, penyair dan sutradara teater Wulan Dewi Saraswati, aktris Teater Inne Meryanty, aktris teater Lianita Gautama, penata artistik dan sutradara Legu Adi Wiguna, aktor teater Eka Widya Putra, penyanyi Goldyna Rarasari, penyanyi dan aktris Bulan Dianita, penyair dan perupa Winar Ramelan, cerpenis Putu Supartika, penyair Imam Barker, penyair dan cerpenis Dwi S Wibowo, penata Rias dan aktris teater Sista Nirmala, aktor teater dan novelis Christyan AS, penyair dan perupa Bonk Ava, pembaca puisi dan penari Ida Ayu Mahayoni, penyair dan aktor Reza Ramadhan, dan aktris teater Kania Arliani
Video ini juga dimeriahkan oleh penampilan para seniman dari luar Bali, yakni sutradara film dan teater Dadi Reza Pujiadi ( Jakarta), aktris dan penari Rika Puspa ( Temanggung), aktris teater Astari Gezali ( Jakarta), pembaca puisi Beby Sastradirja (Tangerang), pembaca puisi Adib Faydhurrahman (Balikpapan), pelukis Anantyo Prio ( Surabaya) dan pembaca puisi dan dosen sastra Linda Ayu Darmurtika ( Mataram ).
Dramawan Nanoq Da Kansas pun dihadirkan. Ia baru saja mendapat penghargaan seni Bali Jani Nugraha 2023 oleh Pemerintah Provinsi Bali yang saat ini langsung disibukkan oleh Festival Nasional Seni Pelajar Jembrana 2023 besutan Yayasan Kertas Budaya Indonesia. Demikian pula penyair dan perupa Wayan Jengki Sunarta, yang tampil membacakan sajak ‘Jatuhnya Sepotong Bulan’. Wayan Jengki Sunarta juga memiliki perjalanan panjang di dunia sastra sejak era Sanggar Minum Kopi hingga kini Jatijagat Kehidupan Puisi. Jengki, selain mendapat penghargaan Bali Jani Nugraha 2020, buku puisinya ‘Jumantara’ memenangi ajang Anugerah Hari Puisi Indonesia 2021. Saat ini ia tengah menggelar pameran lukisannya yang berjudul Transendensi di Denpasar.
Penyair dan sutradara teater Kardanis Muda Wijaya, penulis Buku Puisi ‘Kalimah’, memperkuat video pembacaan ini. Kardanis Muda Wijaya baru saja disibukkan bermain sebagai aktor dalam panggung monolog Festival Seni Bali Jani 2023, dalam acara yang sama turut tampil monolog, aktris teater April Artison yang baru saja meluncurkan buku puisinya berjudul ‘Renjana’ di Museum Gunarsa. Di Festival yang sama tampil pula pagelaran musikalisasi puisi oleh Yayasan Kertas Budaya Indonesia Nanoq Da Kansas, kelompok Sekali Pentas Heri Windi Anggara dan pentas dramatisasi puisi oleh Komunitas Aghumi Wulan Dewi Saraswati.
Tak hanya itu, Beby Sastradirja dari Tangerang yang merupakan pemenang pertama dan Adib Faydhurrahman dari Balikpapan pemenang ketiga dalam Lomba Baca Puisi Nasional yang digelar oleh Teater Sastra Welang pada tahun 2022 pun turut dihadirkan. Tria Hikmah Fratiwi yang membuka dan Ida Ayu Mahayoni yang menutup, merupakan pembaca-pembaca puisi kuat yang kerap memenangi ajang lomba baca puisi di Bali. Lianita Gautama, mantan ketua Teater Orok Universitas Udayana ini menutup video secara keseluruhan berdurasi hampir 25 menit ini dengan cuplikan video performing art dari puisi ‘Pusaran’. Bagi Satrio Welang, video ini juga sebagai ajang pertemuan sekian lama dibalut rindu dengan tampilnya seniman teater Yuanita Ramadhani, Dadi Reza Pujiadi, Rika Puspa, Astari Gezali, Lianita Gautama, Anantyo Prio, Christyan AS, Inne Meryanty dan lain-lain.
Moch Satrio Welang sebagai penggagas program menyatakan, “Video pembacaan kolosal ini menjadi satu cara untuk mendekatkan puisi lebih dekat ke masyarakat luas. Juga sebagai ajang silaturahmi para seniman, berbagi energi kreatif. Saya berterimakasih kepada 38 Seniman lintas bidang, lintas generasi yang berkenan tampil memberi apresiasi dalam video pembacaan kolosal ini. Semoga puisi selalu menjadi ‘rumah pulang’ dalam petualang panjang di rimba alam raya ini.” Video ini sudah dapat disaksikan di kanal Youtubenya bernama TheSatriowelang.